PGI — Jakarta. Secara nasional dan internasional persidangan gerejawi melakukan kaderisasi oikoumene melalui sistem pandu. WCC atau Dewan Gereja-Gereja se-Dunia, WCRC, LWF, CCA dll. setiap bersidang mengundang para pemuda menjadi pandu (stewards).
Kembali mengingat salah satu upaya kaderisasi pemuda PGI adalah melalui program Pandu. Program ini secara khusus telah lama di mulai dalam tradisi Sidang Raya PGI. Namun sejak tahun 2011 Sidang MPL di Melonguane telah dimulai semangat baru agar Sidang MPL PGI perlu memberikan kesempatan kepada para pemuda sinode PGI untuk menjadi pandu. Lebih lanjut tahun 2012 sidang PGI di Kupang telah memberikan kesempatan kepada 10 pemuda gereja asal sinode-sinode yang bekerjasama dengan 25 pemuda asal sinode GMIT. Lalu dalam sidang MPL PGI tahun 2013 di Merauke, kembali 15 pandu asal sinode bekerjasama dengan 35 pandu asal GPI Papua.
Dalam Sidang Raya XVI PGI di Nias maka program pandu mendapatkan perhatian yang besar. Depera PGI secara khusus mempersiapkan pandu pada Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) 50 orang, Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) 75 orang, Sidang Majelis Pekerja Lengkap (Sidang MPL) 35 orang, dan Sidang Raya (SR) 130 orang. Dengan demikian program pandu SR adalah sebuah program kader oikumene pemuda gereja yang penting untuk memperdalam pengetahuan dan kreativitas dalam gerakan oikumene. Perlu dijelaskan bahwa, sebelum pelaksanaan SR (di Gunungsitoli), akan dilaksanakan 2 pra sidang, yakni PRPG (di Nias Barat), PRPrG (di Nias Selatan), dan Sidang MPL (di Nias Utara).
PGI saat ini memberi kesempatan bagi seluruh pemuda asal sinode PGI, untuk diseleksi menjadi 50 orang pandu asal sinode/PGIW/SAG dari seluruh Indonesia (luar Kepulauan Nias), untuk bekerja bersama pandu asal sinode gereja-gereja anggota PGI se-Kepulauan Nias yang menjadi Tuan/Nyonya rumah pelaksana SR (BNKP, AMIN, ONKP, AFY). Depera PGI bersama Seksi Pandu Panpel SR diharapkan dapat menyeleksi sebanyak 130 pandu dari seluruh Indonesia yang bersemangat, ceria, menjadi kader siap utus dan berkepribadian oikumenis.
Melalui tahapan yang panjang dan terencana dengan baik, maka pemilihan pandu asal kepulauan Nias telah selesai. Tanggal 12 -16 September yang lalu SE Depera PGI telah mengukuhkan dan sekaligus memberikan pembekalan. Di mulai dari tanggal 12 – 14 September pembekalan pandu PRPrG di Nias Selatan di Hotel Yonas Teluk Dalam. Dalam pembekalan tersebut SE Depera PGI menyampaikan materi Seputar Gerakan Oikoumene di Indonesia, Mengenal Sidang-Sidang PGI dan materi Service Of Excellent. Selama pembekalan tersebut selalu hadir Ibu Murni Ketua Umum PRPrG mendampingi sekaligus menyampaikan pesan panitia PRPrG kepada para pandu dalam penutupan pembekalan pandu.
Tanggal 14 September, SE Depera PGI melalukan pembekalan pandu di Sirombu Nias Barat. Hadir pula Ketua Umum PRPG Pdt Budi Hia berserta dengan seluruh panitia. Dalam kesempatan tersebut SE Depera melakukan pertemuan khusus dengan panitia PRPG untuk membicarakan beberapa hal terkait persiapan PRPG.
Setelah selesai dari Nias Barat, tanggal 15 September dilakukan pembekalan di Nias Utara untuk pandu Sidang MPL dan Gunungsitoli pandu Sidang Raya. Dalam kesempatan ini para pandu memperoleh pembekalan yang sama dengan tempat-tempat lain.
Sejak proses proses perekrutan pandu khusus asal Kepulauan Nias telah dilakukan tahapan; pengumuman rekrut pandu, seleksi dokumen, wawancara serta pengukuhan yang diakhiri dengan seri pembekalan I, out bond. Dan selanjutnya tanggal 2-4 November pembekalan tahap II bersama dengan 50 pandu terpilih asal Sinode-sinode PGI. Terhadap pandu asal kepulauan Nias, SE Depera melihat terjadi antusiasme yang tinggi. Paling tidak ratusan pemuda telah mengikuti tahapan seleksi yang kompetitif dan penuh tanggungjawab, dan hal ini semoga akan membawa kepada kesuksesan seluruh proses pertemuan raya dan rangkaian persidangan PGI bulan November yang akan datang di Kepulauan Nias. Ya’ahowu. (SE DEPERA PGI)
Be the first to comment