MALUKU ONLINE (6/2/2014) – Belum tuntas kasus penembakaan warga Aru oleh oknum Brimob, kini datang lagi kabar dari Saparua. Aparat melakukan penyergapan, penangkapan dan penembakan secara membabi buta di dalam gedung gereja Louhata Damai Jemaat Siri-Sori, 4 Februari lalu.
Aparat yang melakukan aksinya adalah polisi, brimob dan tentara sebanyak dua truk. Mereka datang pagi hari sekitar pukul 07.20 WIT dan secara demonstratif melakukan penangkapan terhadap dua orang warga yakni Steve Pessy (30) dan Godlief Leleulya (31).
Belum sampai di gereja, warga sudah dikejutkan dengan rentetan tembakan dari ujung negeri. Sebagian warga menjadi takut dan bersembunyi di dalam rumah, namun sebagian lagi tak berdaya melihat aparat bersenjata yang terus saja menghambur peluru seperti dalam peperangan.
Setelah menangkap kedua orang yang sedang bekerja di balkon gereja, dan melepas rentetan tembakan, aparat juga menggedor-gedor pintu pastori yang sedang terkunci dari dalam. Di dalam pastori terdapat pendeta perempuan, Ny D. J. Soplanit/Manuhutu. Ia terkejut menghadapi ulah aparat keamanan dan tidak bisa berbuat banyak.
Negeri Siri-Sori Amalatu dan Tuhaha memang terlibat sengketa batas tanah. Ketegangan kedua negeri sering meletus menjadi konflik terbuka dan tidak pernah berujung pada penyelesaian yang tuntas. Warga berharap, kehadiran aparat dapat menjadi penengah sehingga ketegangan kedua negeri berangsur reda.
Nyatanya, dalam insiden ini, selain menangkap kedua warga Siri-Sori yang sedang bekerja di balkon gereja, aparat juga menembak langit-langit gereja, serta bagian pagar. Warga Siri-Sori menyaksikan ulah aparat tersebut tanpa melakukan perlawanan.
Dari hasil penelusuran Maluku Online, kedua warga yang ditangkap tersebut langsung dipukul sepanjang jalan. Sampai berita ini dibuat, keduanya masih ditahan di Polsek Saparua. (Editor rudifofid@gmail.com)
Sumber: http://malukuonline.co.id/2014/02/aparat-di-saparua-tembak-gereja-louhata-damai/
Be the first to comment