Anak Cucu Zending Pertama di Sumba Senang Bisa Hadir di SR XVII PGI

Anak cucu para zending pertama dari Belanda yang hadri dalam SRXVII PGI di Wangapu, Senin (11/11)

WAINGAPU, PGI.OR.ID-Sejumlah anak cucu para zending pertama di tanah Sumba hadir dalam SRXVII PGI di kota Waingapu. Dalam sambutannya Henk Tentden mewakili anak cucu lainnya mengatakan, dirinya dan semua anak cucu yang hadri dalam sidang raya ini merasa senang. “Kami senang hadir bersama semua, dan maaf bahasa Indonesia saya tidak baik ya…tapi kami hadir di sini untuk juga memberikan buku sejarah gereja Sumba dengan judul Gereja Kristen Sumba Hadir dan Melayani. Saya dulu masih kecil suka jalan di depan Gereja Payeti ini. dan saya merasa jadi orang Sumba,”katanya.

Para zending yang melayani di Sumba tahun 1926, antara lain Pdt. LP.Krijger, Pdt.C.de Bruijn, Pdt. W. van Dijk, Pdt. JP.Lambooy, T. Mobach dan Pdt. JF.Colenbrander. Atas upaya pelayanan yang telah dilakukan oleh para zending itu, kata Sekretaris Umum Pdt. Gomar Gultom, sidang raya ini bisa berjalan dan kehidupan gereja di Pulau Sumba ini terus berkarya.

Buku sejarah gereja Sumba dibagikan kepada seluruh peserta untuk dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan situasi Sumba dan ke-Kristenan yang berkembang sejak awal masuknya Kristen di tanah Sumba.

Anak cucu para zending pertama di Sumba yang hadir adalah Burret Olde cucu dari H Olde, Anne Magda Smilde cucu dari Pj. Lambooy, Reinco Abels anak dari pendidi STT Lewa, Marianne Muller dan suaminya Hans Muller, cucu dari D.Kryger, Henk Tentden, anak dari PDt. Tentden, June Beckx cucu penterjemah Wilenga, DK. Wielenga anak dari Pdt. DK Wielenga dan Job Wielenga.

Mereka berharap dan berdoa agar jalannya SR XVII PGI lancar dan menghasilkan keputusan-keputusan pentg bagi perkembangan gereja di Indonesia.

 

Pewarta : tim media PGI