Ahmad Syafii Maarif: Negara Sudah Pingsan Secara Moral

Penandatanganan buku secara simbolis saat launching Buku Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan. (Foto: Herman Agustinus)

JAKARTA. PGI.OR.ID. Negara sudah pingsan secara moral, dan dikhawatirkan sedang menggali kuburnya sendiri untuk masa depan. Yang dibutuhkan sekarang adalah seorang negarawan yang memikirkan bangsa ini untuk 1000 tahun yang akan datang.

Ahmad Syafii Maarif menyampaikan hal tersebut saat lounching buku karangannya berjudul Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan, di Gedung Pakarti Center, Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jl. Tanah Abang III, No 23-27, Jakarta, Selasa (14/4).
“Kita tidak membutuhkan seorang politisi yang hanya mementingkan kepentingan pribadi bukan kepentingan umum, serta politisi menjadi mata pencaharian,” kata Ahmad Syafii Maarif yang sering dipanggil dengan Buya.

Menyinggung soal demokrasi, Buya menegaskan, berangkat dari pemikiran Hatta, syarat demokrasi meliputi tanggungjawab dan lapang dada. Maka dengan demikian demokrasi membutuhkan kesabaran.

Peluncuran buku kedua karangan Buya Maarif ini, dihadiri antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Mgr. Mgr. Suharyo, Djohan Effendi, Jacob Tobing, dan Budayawan Katolik Franz Magnis Suseno serta mewakili PGI hadir Jerry Sumampow.

Editor: Kristono