PGI – Jakarta. Agama telah membuat jalan ke banyak konflik global, dan tidak ada keraguan bahwa agama dapat memecah belah dan menyebabkan kerusakan. Namun demikian kelompok-kelompok agama yang tak terhitung jumlahnya, jemaat dan individu di seluruh dunia mencoba menunjukkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari iman dapat menawarkan hikmat rohani yang mendalam, menjadi kendaraan utama bagi pelayanan kepada dunia dan mempromosikan perdamaian.
Tidak dapat dipungkiri bahwa konflik global, kekerasan atas nama agama, dilakukan kelompok-kelompok yang tidak dapat menerima keberadaan kelompok agama yang lain karena berbeda dalam doktrin (ajaran) dan pemahaman tafsir yang berbeda. Hal seperti itu masih dapat kita atasi bila kita berangkat dari sikap saling menghormati dalam perbedaan, saling mengedepankan perdamaian, dan mematuhi HAM.
Berikut ini, ada berbagai contoh yang memperlihatkan bahwa agama mampu menjadi kekuatan yang baik bagi dunia. Kita dapat belajar dari komunitas pemeluk agama yang menunjukkan hikmat rohani yang mendalam dan mempromosikan perdamaian. Bilamana Saudara mengetahui dan melihat ada komunitas yang seperti ini dan ingin berbagi dengan kami, kami menyediakan hastag (#) dengan sebutan #AgamaUntukKebaikan yang dapat Saudara kirimkan ke @PGI_Oikoumene (Twitter) dan www.facebook.com/PGI.25.05.1950 (Facebook).
Membuka Kesempatan Berkarya Bagi Mantan Geng Pemuda
Sebuah industri rumahan (home industry) bernama Homeboy Industries, membuka kesempatan berkarya bagi mantan pemuda, sehingga para pemuda yang dahulunya pernah masuk penjara bertransisi menjadi pemuda yang memiliki mata pencaharian yang sehat dan sukses. Homeboy Industries didirikan Romo Greg Boyle pada 1988. Industri rumahan ini menawarkan pelayanan sosial, termasuk di dalamnya penanganan manajemen kasus, penghapusan tato, pelayanan kesehatan mental, dll. Homeboy mengoperasikan beberapa lembaga usaha sosial. Salah satu lembaga tersebut adalah Homegirl Café & Catering yang mempekerjakan para pelanggar hukum, menjadi pekerjaan mereka pertama yang sesungguhnya, membimbing mereka melalui 18 bulan program pelatihan untuk mengembangkan karir mereka.
Menyediakan Pelatihan dan Dukungan Kelompok untuk Orang-orang Berkebutuhan Khusus (Disabelitas) di Sierra Leone
Sekelompok perempuan Kristen yang memiliki kepedulian, Women of Hope International menyediakan pelatihan dan dukungan kelompok bagi orang-orang disabelitas di Sierra Leone pada 2010. Organisasi tersebut menjalankan HOPE center di Makeni, Sierra Leone yang memberikan pelatihan, dukungan kelompok, pertemuan, dan pengembangan karir kepada kaum perempuan dalam komunitas tersebut.
Menginspirasi Anak-anak Peduli Lingkungan Melalui Lokakarya yang Mendalam
Teva Learning Center menjadi tuan rumah pengadaan retreat dan kelas-kelas mendalam yang difokuskan pada komitmen kaum Yahudi untuk tikkun olam (pemulihan dunia). Serangkaian program kaum muda ini bertujuan menginspirasi anak-anak melihat keindahan alam lingkungan dan menyediakan tempat kerja bagi komunitas mereka nanti di masa depan.
Mengajarkan Keluarga-keluarga tentang Perangkat-perangkat yang Dapat Bermanfaat untuk Pencegahan Penyakit
Compassion UK is sebuah organisasi Kristen yang melakukan berbagai bentuk karitas, termasuk Program Keberlangsungan Anak yang membutuhkan keterlibatan ibu-ibu dan para penolong terhadap pencegahan malnutrisi dengan mengajarkan mereka bagaimana memberi perhatian terbaik bagi anak-anak mereka dan mencegah anak-anak terkena penyakit.
Pendampingan Sebuah Komunitas Online dari Para Aktivis Keadilan Sosial
Faith-based Regeneration Network adalah sebuah sumberdaya online untuk aksi sosial berbasis iman dan pengembangan komunitas. Situs kelompok ini mengorganisasikan informasi dan sumberdaya mengenai aksi keadilan sosial dan kegiatan-kegiatan sejenis di Inggris.
Melatih Gereja-gereja dalam Penanganan HIV di Komunitasnya
Christian AIDS Bureau of Southern Africa (CABSA) melaksanakan sebuah program yang dinamakan “Churches, Channels of Hope” (“Gereja-gereja, Saluran Pengharapan”) yang melatih para fasilitator untuk dapat mengedukasi dan melayani gereja-gereja dalam mewaspadai HIV.
Pakaian Hitam dalam Solidaritas Bersama dengan Korban Kekerasan Perempuan
World Council of Churches membuat program bernama Thursdays in Black sebagai kampanye mengakhiri kekerasan terhadap perempuan as dan mendorong orang-orang memakai pakaian hitam dalam solidaritas bersama dengan para korban kekerasan.
Mengatasi kemiskinan di Afrika Selatan dengan Menawarkan Pelatihan Karir Kepada Masyarakat Kurang Mampu
Project Gateway adalah organisasi pelayanan Kristen yang melaksanakan program Pemberdayaan dan pendampingan untuk jangka pendek dan panjang bagi komunitas miskin di Afrika Selatan. Salah satu program Pemberdayaan itu membuat sekolah busana (fashion school) untuk pengembangan karir, tempat penampungan semalam, dan pelatihan ketrampilan.
Advokasi untuk Kaum Pinggiran
Nuns On The Bus (Para Biarawati dalam Bus) adalah sekelompok biarawati Katolik yang tidak tertutup dan bahkan sebaliknya berkeliling kota dengan bus yang dihiasi slogan tulisan “Raise Your Hands, Raise Your Voice” (“Angkat Tanganmu, Angkat Suaramu”) dalam usaha memberikan advokasi untuk para imigran dan kaum pinggiran.
Konser Pencarian Dana untuk Mendukung Pelayanan Karitas Lokal
This Massachusetts UU church mengadakan konser Pencarian Dana: “Music for Food”, pada 30 Mei yang dikelola para pelajar SMA lokal dalam usaha mencari dana untuk pasokan makanan Pettengill House. Konser tersebut memainkan lagu klasik dan jazz dari para musisi lokal.
Pembangunan Rumah-rumah di Meksiko
City Bible Forum bermitra dengan Break Free Expeditions mengirimkan sekelompok relawan untuk membangun rumah-rumah di Meksiko pada September lalu. Mereka mendorong setiap orang, tanpa memandang agama dan kepercayaannya, untuk bergabung dalam perjalanan layanan tersebut.
Perlindungan Korban Kekerasan dari Kelompok Beda Agama
Pdt. Justin Nary telah mengordinasikan gereja di Republik Afrika Tengah ini dengan memberikan perlindungan kepada sekitar 900 Muslim sejak awal Februari 2014. Mereka mengungsi setelah terjadi peristiwa kekerasan atas nama agama yang memaksa mereka meninggalkan rumahnya.
Diterjemahkan oleh: Boy Tonggor Siahaan
Sumber: huffingtonpost.com
Be the first to comment