JAKARTA,PGI.OR.ID-Kongres Pastoral Asia Pasifik 2017 atau The 2017 Asia Pacific Congress on Pastoral Care and Counseling (APCPCC) akan berlangsung pada tanggal 19-22 September 2017, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, dan Asosiasi Pastoral Indonesia (API) kembali ditunjuk sebagai penyelenggara.
Kongres yang berlangsung sekali 4 tahun ini, mengusung tema Pelayanan Pastoral dan Kekerasan. “Tema kekerasan diangkat oleh karena akhir-akhir ini kekerasan menjadi persoalan yang mengemuka, tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di dunia, dengan aksi-aksi terror oleh para teroris,” tutur Pdt. Daniel Susanto, M.Th., Psi Ketua Umum Pengurus Pusat API dalam jumpa pers di GPIB Paulus, Jakarta, Sabtu (8/10).
Melalui kegiatan ini, lanjut Daniel, diharapkan ada peningkatan kepedulian masyarakat terhadap persoalan kekerasan yang terjadi di dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa, termasuk di dalamnya kekerasan terhadap lingkungan hidup.
”Kepedulian inilah yang coba ditingkatkan melalui pelayanan pastoral dengan memberdayakan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Mereka perlu dibekali agar kehidupan mereka dapat bertumbuh dengan baik,” katanya.
Sejumlah pembicara dari berbagai negara yang ahli di bidang pastoral maupun lingkungan, akan mengisi kegiatan ini, diantaranya Pdt. Dr. Daniel Susanto, M.Th., Psi. (dosen pascasarjana di beberapa STT dan Ketua Umum Pengurus Pusat API), Rev. Prof. Dr. Emmanuel Y. Lartey (dosen di Emory University, ATL, USA dan mantan Presiden ICPCC), Pdt. Jaharianson Saragih, S.Th., M.Sc., Ph.D. (dosen STT Abdi Sabda dan mantan Ephorus GKPS), Rev. Prof. Dr. Takaaki David Ito (dosen di Sophia University, Japan; dan juga Presiden ICPCC dan APCPCC), Prof. Dr. J.B.G. Banawiratma (dosen di Universitas Duta Wacana, Yogyakarta-Indonesia), dan Dr. Rebecca Young (melayani di Morroco-Africa Mission, Presbyterian Church, Vreemon-USA).
Kongres direncanakan bakal dihadiri sekitar 500 orang peserta yang merupakan perwakilan dari pimpinan lembaga tinggi, para dosen sekolah tinggi teologi, pimpinan sinode, dan para pelayan serta aktivis gereja.