Nyala Lilin Kecil: Wujud Solidaritas untuk Yuyun

Nyala lilin kecil wujud solidaritas terhadap Yuyun.

JAKARTA,PGI.OR.ID-PGI bersama LAI melaksanakan Ibadah Syukur Hari Doa United Bible Society (UBS) di Lantai 10 Gedung Pusat Alkitab atau Bible Center, Jalan Salemba Raya 12, Jakarta Pusat, Senin (9/5). Dalam ibadah ini juga dilakukan penyalaan lilin sebagai wujud solidaritas untuk Yuyun (14).

Sebagaimana diketahui,  Yuyun adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Satu Atap, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, yang tewas akibat perkosaan dan pembunuhan oleh 14 ABG pada 16 April 2016 lalu.

Dalam kotbahnya yang terambil dari 1 Tesalonika 5: 16-17 dan Mazmur 29, Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, MTh menegaskan, saat ini tidak mudah untuk mengucapkan syukur, apalagi bagi keluarga almarhum Yuyun yang mengalami nasib tragis, juga para pengungsi Sinabung yang masih terlunta-lunta, pengungsi Ahmmadiyah, dan pengungsi Syiah.

“Bagaimana kita mengajak mereka untuk bersyukur? Belum lagi masih kita hadapi kesulitan untuk beribadah seperti di Bogor, di Aceh Singkil, meski sudah ada konstitusi yang menjamin itu, tetapi dalam prakteknya masih banyak ketidakdilan dan diskriminasi karena berbagai faktor, termasuk agama. Namun dalam bacaan kita ini, Paulus menekankan kita untuk tetap bersukacita dan mengucap syukur,” jelasnya.

Lebih jauh Pendeta Gomar mengatakan: “Bersyukur hanya lahir dari orang yang memiliki kerendahan hati, dan dengan bersyukur berarti secara terbuka mangakui hanya karena anugerah Tuhan lah semua boleh terjadi dalam hidup kita. Bersyukur karena Tuhan melayakkan kita. Sebab itu, perbuatanNya yang harus diwartakan kepada seluruh dunia. Dan bersyukur yang paling nyata adalah ketika merubah kata-kata menjadi tindakan.”

 

Editor: Jeirry Sumampow