Ibadah Syukur dan Pertemuan Tahunan PKP-PGI

Anggota PKP-PGI saat merayakan Ibadah Syukur dan Pertemuan Tahunan 2016

JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Keluarga Pensiunan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PKP-PGI), menggelar acara Ibadah Syukur dan Pertemuan Tahunan 2016 di Grha Oikoumene, Jakarta, Kamis (17/3). Sekitar 80 orang pensiunan yang kebanyakan telah memasuki usia sepuh, hadir dalam acara ini.

Ketua PGI Pdt. Dr. Bambang H. Widjaja dalam kotbahnya mengingatkan, kekhawatiran atau pikiran negatif akan melahirkan prasangka bahkan tindakan negatif. Ketika menghadapi kesulitan dan nyaris tidak ada harapan. “Kita sering bahkan mencurigai Tuhan. Sama seperti orang Israel di padang gurun yang kehabisan makanan berkata, apakah Engkau membawa kami untuk kau bunuh di sini?” paparnya.

Pdt. Dr. Bambang H. Widjaja saat menyampaikan kotbah
Pdt. Dr. Bambang H. Widjaja saat menyampaikan kotbah

Sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan semestinya kita tetap memiliki keyakinan bahwa dalam segala kondisi, baik suka maupun duka, kasih dan kesetiaan Tuhan tidak pernah lekang terhadap setiap orang yang menaruh harap kepadaNya.

Sementara mantan Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Sularso Sopater yang juga hadir, dalam sambutannya menegaskan pentingnya mengucap syukur dalam segala hal karena segala sesuatu ada waktunya. “Kita harus menyadari dan menerima supaya tidak stress, bahwa memasuki usia lanjut akan mengalami penurunan baik dari segi fisik maupun aktifitas. Jika kita dapat menyadarinya, maka kita bisa menjalankan hidup ini dengan bijaksana,” tandas Sularso yang kini telah berusia 82 tahun.

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan rasa syukur atas keberadaan Grha Oikoumene, yang menurutnya sebagai wujud dari cita-cita yang sudah didambakan sejak 40 tahun lalu ketika masih aktif sebagai Ketua Umum.

Pdt. Dr. Sularso Sopater saat menyampaikan sambutan
Pdt. Dr. Sularso Sopater saat menyampaikan sambutan

Peduli Kesehatan
PKP-PGI yang didirikan sejak 2008 memiliki program utama yaitu mengupayakan kesejahteraan anggota dalam bidang kesehatan. Pada pertemuan di Pondok Remaja, April 2014, setelah mendengarkan sosialisasi tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang merupakan program nasional dan dijamin oleh Undang-undang, maka disepakati bahwa semua anggota PKP-PGI akan masuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Dengan demikian maka program kesehatan yang ada tidak berlaku lagi. Program Dana Kesehatan yang baru ini diwujudkan dalam bantuan pembayaran iuran BPJS. Dengan mengikuti program BPJS ini dianggap lebih memberikan kepastian perlindungan dalam hal kesehatan. Oleh karena keterbatasan dana maka untuk tahun 2014 bantuan BPJS diberikan dengan kategori klas III. Dan bagi mereka yang telah memiliki Askes belum diberikan bantuan.

Seiring dengan membaiknya posisi keuangan PKP-PGI, paka mada 2015 diputuskan bantuan pembayaran BPJS diberikan kepada seluruh anggota tak terkecuali dan untuk dua orang (suami dan istri).
Editor: Jeirry Sumampow