
JAKARTA, PGI.OR.ID – Memasuki tahun yang baru, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menggelar Ibadah Syukur Awal Tahun 2016 di Lt 5 Gedung Grha Oikoumene, Jakarta, Senin (4/1). Ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Daniel Harahap ini, tidak hanya diikuti MPH-PGI, staf dan karyawan, tetapi juga sejumlah pimpinan sinode gereja, pimpinan ormas Kristen, mitra PGI, Dirjen Bimas Kristen, serta perwakilan lintas iman.
Usai ibadah, Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, Ketua Umum PGI dalam sambutannya menegaskan, semoga memasuki tahun 2016 kita semakin meningkatkan kinerja dan komitmen dalam melayani gereja-gereja dan masyarakat Indonesia. Tetapi juga melakukan koreksi-koreksi yang dibutuhkan demi peningkatan pelayanan PGI.

“Tahun baru dengan tekat yang baru, dan menyeberangi tahun lalu, pada malam tahun baru, saya rasa doa Salomo saat mengawali tugasnya sebagai raja, dia meminta bukan kekayaan, kemuliaan, dan panjang umur, tetapi hikmat dari Tuhan. Hikmat untuk memimpin bangsa, hikmat untuk mengatur hal-hal yang baik, membedakan hal yang baik dari hal yang jahat, dan semoga hikmat ini juga menuntun kita sebagai PGI,” tegasnya.
Lebih jauh Pdt. Henriette mengungkapkan, di tahun 2015 MPH-PGI bersama seluruh staf telah melakukan upaya-upaya dengan menghadiri pertemuan gereja, dan berinisiatif mengunjungi gereja, serta bersama dengan pimpinan gereja untuk mensosialisasikan hasil keputusan Sidang Raya di Nias.
Selain itu, melakukan tugas-tugas advokasi, baik dibidang penegakan hukum, perlindungan kebebasan beragama, lingkungan hidup, serta berbagai masalah lainnya.

“Semua ini sesuai dengan visi PGI lima tahun ke depan, yaitu menjadi persekutuan yang semakin dewasa tidak hanya dalam iman, tetapi juga dewasa dalam partisipasinya di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan menurut saya ada tugas penting yang harus dilanjutkan, yaitu bagaimana kita membangun rumah bersama masyarakat Indonesia yang majemuk, adil dan sejahtera,” katanya.

Sementara itu, Pdt. Dr. SAE Nababan yang juga didaulat untuk menyampaikan sambutan, menyampaikan harapan agar di tahun 2016 ini, PGI bersama Dirjen Bimas Kristen dapat menyelesaikan persoalan GKI Yasmin.
“Kelihatannya soal GKI Yasmin adalah soal kecil. Tapi menurut saya masalah GKI Yasmin sudah menjadi masalah dunia, sudah dibicarakan di kalangan Dewan Gereja-gereja seDunia, bahkan sudah sampai di PBB. Ini bukan masalah sekelompok anggota GKI di Jawa Barat, tapi menyangkut kebebasan beragama yang sangat hakiki. Jika masalah ini bisa diselesaikan, banyak yang akan bergembira dan bersukacita,” tegasnya.
Kegiatan Ibadah Syukur Awal tahun 2016 PGI diakhiri dengan santap siang bersama.
Editor: Jeirry Sumampow