PGI.OR.ID – Konsultasi Nasional Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) direncanakan akan digelar di Makassar, dari tanggal 13-16 Oktober 2015.
Konsultasi POUK ini berdasarkan hasil Keputusan Sidang Raya PGI XVI/2014 di Nias, meletakkan Spiritualitas Keugaharian dalam rangka panggilan mewujudkan keadilan sosial dan kemandirian gereja dan masyarakat – salah satu dari enam agenda pokok gerakan ekumene di Indonesia tahun 2014-2019:
“Dewasa ini makin disadari bahwa tatanan ekonomi global dijiwai oleh etos dan struktur kerakusan yang menciptakan serangkaian krisis kemanusiaan, termasuk di dalamnya kerusakan ekologis. Kekayaan sumber daya alam hanya dikuasai dan dinikmati oleh sebagian kecil kalangan, sementara orang-orang miskin dan lemah makin banyak dan tersingkirkan dari laju pertumbuhan ekonomi. Gejala itu juga tampak nyata dari proses pembangunan yang berlangsung di Indonesia. Oleh karenanya gereja-gereja ditantang untuk mengembangkan spiritualitas keugaharian yang memupuk etos hidup berkecukupan (bdk. Amsal 30:8) guna melawan arus konsumerisme dan etos hidup keserakahan, serta gaya dan pola hidup yang ramah lingkungan untuk memperjuangkan agar seluruh alam ciptaan dapat menjadi rumah (oikos) bagi seluruh makhluk”.
Ada tiga unsur dalam spiritualitas keugaharian yang perlu mendapat perhatian bersama, yaitu: pengendalian diri dan kemampuan mengatakan CUKUP, semangat berbagi, dan kesediaan menentangi segala sistem, struktur dan kebijakan yang menghalangi setiap orang dan semua orang mengupayakan kecukupan bagi dirinya.
POUK merupakan salah satu bagian dalam tubuh PGI yang memiliki peranan penting dalam mewujudkan perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan melalui gerakan oikoumenis dan spiritualitas keugaharian. Melalui gerakan oikomenis dan spiritualitas berbagi itu, POUK di Indonesia yang berada di wilayah pelayanan PGIW/SAG menggali dan menemukan asset-asset (sumber-sumber daya) yang mereka miliki dan layak untuk dibagikan kepada semua sehingga berkat Tuhan cukup untuk semua.
Berdasarkan cita-cita di atas, maka Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI bekerjasama dengan PGI Wilayah Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara (Sulselbara) menyelenggarakan kegiatan ini dengan harapan POUK semakin berdaya guna bagi pengembangan kehadiran persekutuan gerejawi di kawasan pemukiman, khususnya dalam rangka usaha membarui, membangun dan mempersatukan gereja di Indonesia.
Tujuan Umum pelaksanaan KONAS POUK 2015 adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan kualitas pelayanan kualitas pelayanan dan pembinaan bagi semua kelompok POUK berdasarkan Ketetapan Bersama Gereja-gereja anggota PGI tentang POUK dan Pedoman Kerja POUK di seluruh wilayah pelayanan PGI.
- Membangun komitmen bersama POUK sebagai aktivis oikomene melalui penyatuan dan penguatan persepsi tentang Sejarah dan Penatalayanan POUK bagi generasi sekarang, baik di lingkungan POUK maupun Gereja-gereja.
- Merancang dan memperbarui Ketetapan PGI tentang POUK tahun 2008
- Membentuk dan mengembangkan POUK melalui penguatan jaringan lintas POUK, PGIW/SAG, PGI, dan lembaga-lembaga oikoumenis lainnya.
Berdasarkan Keputusan Sidang MPL PGI 2015 di Malinau, kegiatan ini dinamakan Konsultasi Nasional (Konas) POUK.
Tema yang akan diangkat mengacu pada hasil SR PGI ke VI di Nias: “Tuhan Mengangkat Kita dari Samudera Raya” (Bdk. Mzm.71:20b) dan Sub Tema: “Dalam Solidaritas dengan Sesama Anak Bangsa, Kita Tetap Mengamalkan Nilai-nilai Pancasila Guna Menanggulangi Kemiskinan, Ketidakadilan, Radikalisme dan Kerusakan Lingkungan”
KONAS POUK 2015 akan dilaksanaka di Makassar pada 13 – 15 Oktober 2015. Peserta KONAS POUK terdiri dari 2 (dua) orang utusan: POUK, PGIW/SAG yang membina POUK, PGI dan Lembaga-lembaga lain yang terkait. Sedangkan pengorganisasian konsultasi ini adalah dalam tanggungjawab MPH PGI dan dilaksanakan oleh Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI.
Untuk kelancaran kegiatan serta informasi lebih lanjut, silakan berkoordinasi dengan Sekretaris Eksekutif Bidang KPG-PGI: Pdt Sri Yuliana atau Pdt Cherly Naray (Assisten SE KPG PGI).