MENPORA RI Membuka Kongres X GAMKI dan Pawai Paskah Nasional Pemuda Gereja 2015

MANADO, PGI.OR.ID – Imam Nahrowi, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Selasa (28/4) membuka secara resmi Kongres X Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan Pawai Paskah Nasional Pemuda Gereja 2015 di Lapangan KONI, Sario, Jalan Ahmad Yani, Manado, Sulawesi Utara.

Dalam sambutannya, Nahrowi menegaskan agar Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mengisi pembangunan ini dengan peran-peran positif dan strategis dalam rangka menjaga NKRI. “Karena GAMKI mempunyai sejarah yang begitu panjang dalam rangka ikut menegakkan NKRI. Dan GAMKI telah dengan susah payah, dengan ketulusannya, serta pengorbanan jiwa raganya, mempersatukan pemuda-pemuda Indonesia, tidak hanya Kristen,” tegasnya.

IMG_2064IMG_2041IMG_2053IMG_2076

Sebagai negara yang terbuka, lanjut Nahrowi, menjadikan Indonesia sebagai negara yang mudah dimasuki oleh paham-paham dan fanatisme baru yang coba mencabik-cabik bangsa ini. Selain itu juga menjadi pangsa pasar bagi peredaran narkoba. Sebab itu, sebagai kekuatan pemuda, GAMKI harus tampil di depan menyelamatkan Indonesia dari semua itu, dan mempertahankan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi bangsa Indonesia.

“GAMKI harus mempertahankan budaya, tradisi dan adat yang telah secara turun-temurun dilahirkan oleh orangtua kita, tidak ada satupun yang boleh mengadudomba kita. Indonesia harus menjadi Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini,” ujar Nahrowi.

Kongres X GAMKI dan Pawai Paskah Nasional Pemuda Gereja 2015 diawali ibadah syukur. Pendeta. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dalam khotbahnya mengatakan, merayakan Paskah berarti kita bersedia untuk menanggalkan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah.

Menurutnya, ada banyak masalah dan konflik sosial dalam masyarakat yang terjadi akibat melebarnya jurang antara yang kaya dengan miskin. Manusia menjadi serakah dan lebih mementingkan diri sendiri. Hal ini sering kali merusak relasi antar manusia dan juga antara manusia dengan Tuhan. Sebab itu, melalui momen perayaan Paskah ini kita diajak untuk mengembangkan semangat keugaharian atau semangat spritualitas, pola hidup iman yang diwarnai oleh rasa bersyukur setiap saat, karena merasa bahwa hidup ini adalah pemberian Allah.

“Allah telah memberikan cukup untuk semua, tidak berlebihan. Dan kita diajak untuk berbagi, serta menjadikan hidup ini bermakna tidak hanya untuk diri kita tetapi juga untuk orang lain,” jelasnya.

Pendeta Henriette Lebang juga mengajak para pengurus GAMKI untuk terus merajut kehidupan kebangsaan kita yang harmonis bersama seluruh anak bangsa, dan bersama-sama mengatasi persoalan kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan perusakan lingkungan.

Animo masyarakat Kota Manado untuk mengikuti Pawai Paskah Nasional Pemuda Gereja 2015 cukup tinggi, tidak hanya mewakili gereja, tetapi juga lembaga-lembaga pendidikan turut ambil bagian. Mereka menampilkan kreatifitas melalui kostum yang dikenakan, mulai dari pakaian daerah hingga pakaian yang menggambarkan cerita dalam Alkitab. Tidak sedikit yang menampilkan pakaian ala tentara Romawi lengkap dengan sosok Yesus dalam balutan cerita proses penyaliban.