PGI – Jakarta. Banyak orang mengatakan bahwa radio sudah ketinggalan zaman di era teknologi informasi dan komunikasi ini. Apakah demikian? Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar. Memang radio sudah ketinggalan zaman, namun radio tidak akan pernah tersingkir karena kemajuan teknologi komunikasi. Mengapa? Radio memiliki spesifikasi yang tidak dapat tergantikan oleh teknologi komunikasi lain, misalnya peralatannya yang tergolong sederhana dan terjangkau jika ingin membangun pemancar radio komunikasi.
Langkah pengembangan radio komunikasi dalam program radio komunitas inilah yang dikembangkan Pelayanan Komunikasi Masyarakat (Yakoma-PGI) untuk membangun komunitas yang melek informasi dan komunikasi.
Yakoma-PGI sendiri telah cukup banyak merintis terbentuknya radio komunitas di beberapa daerah. Bahkan di wilayah bencana pun radio komunitas sangat efektif membantu menginformasikan keadaan dan situasi lokasi bencana dan tempat-tempat pengungsian. Di tempat pengungsian pun, radio menjadi alternatif terbaik dalam memberikan hiburan, pendidikan, dan pengetahuan di samping menyalurkan informasi.
Oleh karena begitu besarnya manfaat radio komunikasi di tengah-tengah “lembah silikon” teknologi komunikasi dan informasi yang canggih ini, maka Yakoma-PGI bekerjasama dengan Sinode GMIM (Gereja Masehi Injili Minahasa) menyelenggarakan kegiatan Konsultasi Nasional (Konas) Keradioan se-Indonesia Timur. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari (5-7/8/2014) di Tomohon.
Ketua Panitia Pdt. Karli Williams Karundeng, STh didampingi Sekretaris Ivana Palit, SS dan Bendahara Jaqueline Simboh mengatakan bahwa acara Konas Keradioan tersebut berjalan dengan sukses. Suksesnya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. “Puji Tuhan, Konas ini dapat terlaksana dengan baik. Tentunya kami panitia mengucapkan terimakasih kepada Ketua BPMS Pdt DR HWB Sumakul, Walikota Tomohon Jimmy F Eman, Ketua BPMW Kakaskasen Pdt Djefry Saisab, Ketua BPMJ GMIM Kakaskasen Maranatha Pdt Junisar Watulangkow, STh, Pelsus beserta seluruh jemaat yang telah memberi banyak dukungan, menyediakan akomodasi dan konsumsi kepada peserta dan panitia selama kegiatan berlangsung”, tutur Ketua Tim Kerja Pengembangan Media Sinode GMIM.
Konas ini diikuti peserta utusan gereja-gereja, lembaga radio Kristen, perguruan tinggi dari berbagai daerah, seperti Biak, Jayapura, Papua, Halmahera, Makasar, Tapanuli, Siantar, Tobelo, HKBP, PGIW Sulselbara, GMIST, GMIBM, dan sejumlah radio Kristen di Sulut.
Diolah dari radiosiontomohon.com oleh Boy Tonggor Siahaan
Be the first to comment