MINSEL,PGI.OR.ID-Merespon dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, beberapa pendeta bersama jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) di Wilayah Modoinding, Minahasa Selatan, telah sebulan ini melakukan kegiatan yang mereka namakan ”Marijo Baku Tolong”.
Gerakan ini sebagai wujud panggilan diakonia gereja menjawab dampak ekonomi akibat Covid-19, sekaligus sejalan dengan imbauan penggembalaan Majelis Sinode GMIM yang tetap mengajak warga gereja untuk batanang (bercocok-tanam).
Modoinding yang berhawa sejuk dan terletak diperbukitan Minahasa Selatan ini, memang daerah subur dan terkenal dengan hasil pertaniannya, khususnya hortikultura. Bukan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Sulut tetapi sampai keluar Sulawesi.
Aksi tersebut dilaksanakan dalam 2 gerak. Pertama, Berbage sayor, yaitu berbagi dengan sukarela kelebihan pangan yang dimiliki oleh keluarga-keluarga anggota jemaat kepada warga yang membutuhkan, dan dikoordinir oleh Majelis Jemaat.
Kedua, Gerakan Seratus Ribu. Dimana warga luar wilayah juga dari perkotaan, dapat membeli paket hortikultura seharga Rp.100.000,- untuk 3 paket yang masing-masing berisi kentang, wortel, kol, petsai, daun bawang, dan labu siam. Tetapi 2 dari 3 paket tersebut harus dialamatkan kepada orang lain (disumbangkan). Satu paket tersebut dapat menjadi lauk untuk di konsumsi selama 3-5 hari. Paket-paket tersebut diterima di rumah oleh para pembeli, sehingga tidak ada kerumunan masa. Aksi yang kedua ini sekaligus juga memberdayakan para petani, dan mencegah kehilangan pasar akibat bencana Covid-19.
Menurut Pdt. Wailan Posumah, yang memulaikan aktifitas tersebut, sampai saat ini telah ada 2 Jemaat dan 2 organisasi yang melaksanakan aksi berbage ini di Wilayah Modoinding yaitu Jemaat GMIM Sion Pinasungkulan, Jemaat GMIM Zaitun Palelon, KKPG Modoinding (aksi dari Kerukunan Keluarga-keluarga Pendeta dan GA berdonasi), dan Pelsus Sinisir (aksi berbage dari Keluarga-keluarga para Penatua, Syamas, Pendeta dan Guru Agama di desa Sinisir).
“Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan”, amanat FirmanNYA inilah yang telah memotivasi jemaat untuk berbagi dari apa yang ada padanya.
Pewarta: Pdt. Krise Gosal