Perlunya Gereja Membangun Jejaring dalam Menghadapi Covid-19

Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom saat menerima bantuan dari GBI Glow yang disampaikan secara simbolis oleh Pdt. Gilbert Lumoindong, dan turut disaksikan oleh Sekum PGI, Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty, Selasa (7/4)

JAKARTA,PGI.OR.ID-Menghadapi pandemi Covid-19, diperlukan adanya jejaring dari Gereja-Gereja agar secara terus-menerus dapat mendukung, menopang dan menolong, tidak hanya dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tetapi juga menolong mereka yang terdampak secara ekonomi.

Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty, usai menerima bantuan yang diberikan oleh Pdt. Gilbert Lumoindong dari GBI Glow, di Grha Oikoumene, Jakarta, Selasa (7/4). Bantuan tersebut berupa 12 set wearpack (baju khusus), 25 dus cairan disinfektan, dan 4 unit alat semprot merk Swan. Rencananya, GBI Glow juga akan menyerahkan 1200 pakaian Alat Pelindung Diri (APD) secara bertahap.

Lanjut Sekretaris Umum PGI, dukungan terhadap rumah sakit Kristen juga perlu dilakukan, karena meskipun bukan rumah sakit rujukan untuk menangani kasus Covid-19, tetapi situasi dan kondisi sekarang ini, yang memaksa mereka tidak dapat menolak pasien yang datang dengan kondisi sakit, dan kemudian diketahui sebagai suspek atau kemudian menjadi positif Covid-19.

“Mereka harus mengupgrade sekian banyak ruang untuk bisa menjadi ruang isolasi. Itu tidak ringan biayanya, kemudian harus mencari seluruh fasilitas penunjang sekaligus pelindung bagi semua tenaga medis. Tentu ini tidak mudah. Karena itu, kekuatan jaringan lalu menjadi sangat penting dalam situasi saat ini, untuk terus menerus mendukung, menopang, satu dengan yang lain,” katanya.

Foto bersama usai penyerahan bantuan

Sebab itu, pria yang akrab disapa Pdt. Jacky ini, menyampaikan terimakasih kepada GBI Glow, termasuk juga gereja-gereja lain, yang telah menghadirkan diri, dan menghadirkan kesaksian bagi bangsa ini lewat tindakan konkrit yaitu solidaritas kemanusiaan, tidak saja kepada atau antar gereja, tetapi juga kepada masyarakat lintas agama.

“Seperti Pdt. Gilbert katakan, bencana ini tidak mengenal agama, dan semua orang punya potensi terpapar. Krena itu kita juga harus membantu didalam panggilan kita untuk melayani kemanusiaan,” tandasnya.

Sementara itu, Pdt. Gilbert Lumoindong mengaku sangat mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan PGI dalam rangka memerangi Covid-19, tidak hanya bagi gereja-gereja, tetapi juga rumah sakit Kristen.

“Network PGI sangat luar biasa, termasuk dengan rumah sakit Kristen. Sebab itu, kami memberikan bantuan ini melalui PGI yang punya tanggungjawab dan lingkup kerja besar, itu yang harus kita perhatikan bersama. Kalau mau sendiri-sendiri boleh. Tapi kalau ke gereja-gereja, rumah sakit, lebih baik dikoordinir oleh lembaga yang mampu menjalankannya, ya seperti PGI ini,” tegasnya.

Menyikapi situasi terakhir terkait Covid-19, Pdt. Jacky menegaskan, PGI berulang kali mengimbau dan mengingatkan jemaat supaya mengikuti anjuran yang sudah disampaikan pemerintah. Karena pemerintah memiliki seluruh perlengkapan, dan fasilitas untuk mengelola informasi terkait perkembangan Covid-19 yang ada di masyarakat. Sebab itu, apapun yang disampaikan pemerintah harus diikuti dalam tanggungjawab kita sebagai warga bangsa, tetapi juga dalam tanggungjawab kita sebagai umat Kristen, tanggungjawab iman kita untuk memelihara kehidupan.

 

Pewarta: Markus Saragih