JAKARTA,PGI.OR.ID-“Kadang ojol jadi takut untuk ambil pesanan kita karena berasal dari Wisma Atlet,” kata Nico Linggi Pongmasangka (33), relawan kesehatan yang bertugas di Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, Senin (6/4).
Kata dia, ada stigma yang muncul karena ketakutan tertular. “Saya maklum sih dengan pendapat itu tapi semoga masyarakat tahu bahwa tugas kami terlindungi dengan protokol yang sudah ditetapkan. Kami menggunakan pakaian pelindung saat bertugas bahkan ada pakaian khusus, yaitu coverall bagi para perawat dan dokter.”
Saat bicara lewat telpon, Nico Linggi Pusangka (33) bercerita bahwa ada stigma dalam pandangan masyarakat yang berkerja di Wisma Atlet, yaitu takut menularkan virus dan ia berharap stigma itu akan hilang seiring waktu.
Sudah seminggu lebih Nico bekerja sebagai relawan tenaga farmasi di Wisma Atlet. “Waktu itu saya mendaftar relawan yang dibuka oleh Kementerian Kesehatan sekitar tanggal 20 Maret lalu dan kemudian mulai 27 Maret ditempatkan di Wisma Atlet dan hingga kini masih bertugas,” ujarnya. Pengalaman jadi relawan bukan pertama kalinya bagi Nico karena sebelumnya ia juga terlibat sebagai relawan kesehatan dan gender serta bekerja sebagai apoteker.
“Ya saya terpanggil saja karena situasi yang terjadi saat ini dan bidang kesehatan ini juga sebagai bagian dari hidup saya. Karena saya sebelumnya juga punya pengalaman sebagai relawan khusus kesehatan dan gender. Jadi saya terpanggil untuk hal ini,” ujarnya.
Relawan di Wisma Atlet, kata Nico terbagi dalam beberapa tim dan shif kerja. Shif pertama mulai pukul 07.00- 15.00 WIB, shif ke 2, dari pukul 15.00 – 24.00 dan shif ke 3, dari pukul 00 -07.00 pagi. Nico bersama timnya bertugas memastikan alat kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan bagi para pasien. “Sebagai tenaga farmasi, kami memastikan peralatan kesehatan yang digunakan bagi semua pekerja di Wisma Atlet dan obat-obatan yang tersedia dan yang paling penting sih alat pelindung diri,” ungkapnya.
Sisi lain bekerja sebagai relawan menurut pengakuan Nico, ketika istirahat kami melakukan hal-hal kecil. “Ada yang tidur, ngobrol-ngobrol dan macam. Ya pokoknya kita membuat diri kita juga santai sehingga tetap sehat dan senang hati,” ujarnya.
Nico berharap masyarakat bisa menjaga diri, menjaga kesehatan sehingga tidak tertular wabah ini. “Saya berharap masyarakat ikut membantu dengan mentaati anjuran pemerintah, yaitu menjaga jarak, cuci tangan selalu dan tetap di rumah serta jangan panik,” tandasnya mengakhiri percakapan.
Pewarta: Philips A