JAKARTA,PGI.OR.ID-Seluruh umat Kristen diajak untuk menjadi sahabat bagi siapapun di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, serta keyakinan. Sebab bangsa Indonesia telah memiliki sejarah panjang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga disatukan oleh prinsip Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu. Dan, kemajemukan yang kita miliki dalam bingkai NKRI ini adalah anugerah dari Tuhan.
Demikian ditegaskan Ketua Dewan Pembina Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira), Hashim S. Djojohadikusumo, dalam sambutannya di Perayaan Natal Nasional 2020 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), di Ballroom Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (10/1).
Lanjut Hashim, sejarah telah mengajarkan kepada kita untuk tidak ada alasan bahwasanya sesama anak bangsa tidak bersahabat. “Jika para pendiri bangsa terdahulu serta pemimpin-pemimpin bangsa ini saja bisa bersahabat, sudah sekiranya menurut saya kita berkewajiban untuk terus meneladani mereka, dalam rangka membangun Republik ini menuju kejayaan. Republik Indonesia dibangun tidak hanya oleh satu golongan saja, namun dari berbagai macam latar belakang dengan semangat persatuan sampai kita masih bisa berdiri di negeri ini hingga sekarang,” tegasnya.
Sebab itu, Hashim mengajak umat Kristen untuk terus mengobarkan semangat persahabatan ini kepada siapa saja sebagai bentuk kecintaan kita kepada Tuhan dan penghormatan kita kepada para pendiri bangsa.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum PP Gekira, Fary Francis. Menurutnya, seluruh kader harus menjadi sahabat, bukan hanya untuk sesama golongan saja, tetapi dituntut lebih dari itu. Menjadi sahabat bagi semua orang termasuk yang berbeda agama dan keyakinan, orang-orang yang berlainan adat istiadat dan budaya, bahkan terhadap orang yang membenci atau memusuhi.
Perayaan Natal Nasional 2020 Gerindra mengusung tema Hiduplah Menjadi Sahabat bagi Semua Orang (Yoh. 15:14-15). Dalam khotbahnya, Romo Rofinus Neto Wuli mengatakan, pesan dari tema tersebut sangat jelas bagi seluruh elemen bangsa, terlebih ditengah hiruk pikuk yang sekarang ini terjadi, mulai dari maraknya hoax, intoleransi, radikalisme, dan sebagainya, yang dapat memecah belah bangsa.
“Ini tentunya menjadi tantangan, termasuk bagi umat Kristen. Sebagai orang Kristen kita diingatkan untuk hidup dalam cinta kasih, sebab Allah adalah kasih. Mari kita merajut kembali Indonesia yang multi etnik, agama dan budaya, dengan menjadi sahabat bagi siapapun, sebab ini adalah wujud bertoleransi, menebarkan kebaikan, membawa damai sejahtera, jauh dari permusuhan, dan saling curiga,” tandasnya.
Selain kader Gekira dan Gerindra, perayaan dihadiri pengurus DPP Gerindra, anggota legislatif Partai Gerindra, baik pusat maupun daerah, serta undangan, diantaranya Rahmawati Soekarno Putri, Sandiaga Uno, dan EE Mangindaan.
Pewarta: Markus Saragih