JAKARTA,PGI.OR.ID-Komisi Perempuan PGIW DKI Jakarta melaksanakan kegiatan Ibadah Perayaan Hari Persekutuan Perempuan Gereja Asia (Asian Church Women’s Conference-ACWC) 2019, di Gereja HKBP Tebet, Jalan Tebet Barat Dalam X No. 7, Jakarta Selatan, Kamis (21/11). Prosesi ibadah diawali dengan devile 19 bendera negara anggota ACWC yang dibawakan oleh kaum perempuan.
Dalam khotbahnya, Pdt. Morinus Siregar menegaskan, Tuhan memberi karunia yang melimpah kepada kaum perempuan Indonesia, sehingga tidak boleh kalah dengan berbagai persoalan dan tantangan. “Yang diperlukan adalah kerja keras dan dibarengi dengan iman, serta pengharapan meski di tengah tantangan zaman. Meski perempuan sendiri mengalami kekerasa dan penindasaan. Perempuan gereja harus menjadi suporter, menjadi tim kerja yang baik dalam mendukung pelayanan di tengah gereja dan masyarakat,” kata pendeta HKBP Resort Tebet ini.
Pada kesempatan itu, kaum perempuan gereja secara simbolis memberikan persembahan mata uang terkecil. Dari mata uang terkecil yang dikumpulkan oleh perempuan dari berbagai bangsa, disalurkan bagi program-program perempuan dan anak yang memerlukan topangan, misalnya di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan kepemimpinan perempuan, kesetaraan gender, perlidungan anak, dan sebagainya.
Ketua Komisi Perempuan PGIW DKI Jakarta, Norry Mangindaan, dalam sambutannya menegaskan, perempuan Indonesia telah lama berkontribusi melalui mata uang terkecil bagi perempuan dan anak. Hal ini, lanjutnya, sebagai ungkapan kasih sayang dalam menolong masyarakat di manapun mereka berada. “Sebab itu, pada kesempatan ini kita tidak hanya berdoa, tetapi sebagai momentum untuk memperbaharui komitmen untuk tetap berjalan bersama Tuhan menuju kehidupan yang lebih baik bagi perempuan dan anak, serta bahu-membahu mewujudkan program ACWC,” tegasnya.
Hari Persekutuan Perempuan Gereja Asia 2019 mengusung tema Hidupku yang Terabaikan untuk Kehidupan yang Berlimpah (Bdk. Yohanes 10:10). Sedangkan tata ibadah perayaan disiapkan oleh Kelompok Kerja Perempuan Oikoumenis Dewan Gereja Thailand.
Sekilas ACWC
Pada 1958 perempuan Gereja Presbyterian mengadakan suatu pertemuan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. Dalam pertemuan ini hadir sekitar 5000 perempuan dari Amerika Serikat, Eropa, Afrika, Amerika Selatan dan Asia. Perempuan utusan gereja dari Indonesia pada saat itu diwakili oleh Pdt. Margareth Dharma Angkuw, STh.
Dia secara aktif ikut mendorong pembentukan Asian Church Women’s Conference (ACWC) atau Persekutuan Perempuan Gereja Asia, bersama tokoh-tokoh perempuan gereja dari berbagai negara Asia lainnya, seperti Rayana MA (Hongkong), Rosana Aitrenza (Filipina), Junuan Sriyakhan (Thailand), Manorama Chopade (India) dan Shakuntala Bhan (Pakistan).
Pada pertemuan perempuan Gereja di Amerika Serikat itu, perempuan dari Asia memutuskan untuk mengadakan pertemuan yang diselenggarakan di Hongkong pada 15-30 November 1958 dan melahirkan ACWC atau Persekutuan Perempuan Gereja Asia. Pertemuan itu dianggap sebagai Sidang Raya I ACWC, dan 15 November 1958 ditetapkan sebagai hari lahir ACWC.
Pewarta: Markus Saragih