Sanggar Ngguanggatu Paraingu Kananggar Menghibur Peserta SR XVII PGI

WAINGAPU,PGI.OR.ID-Sejak hari pertama Sidang Raya XVII PGI, saat rehat siang seluruh peserta dihibur dengan tari-tarian Sumba yang dibawakan oleh Sanggar Ngguanggatu Paraingu Kananggar, dari Desa Kananggar Kecamatan. Paberiwai, Waingapu, Sumba Timur, NTT.

Hiburan ini tentunya memberi kesejukan dan sukacita bagi peserta setelah lelah mengikuti sidang.

Sanggar yang berdiri pada 1 Agustus 2007 ini, menurut Katharina kongadupa, dalam rangka memelihara seni budaya masyarakat Sumba, agar tidak dilupakan terutama oleh generasi muda.

Tarian kreasi yang dibawakan oleh anak-anak dari Sanggar Ngguanggatu Paraingu Kananggar

“Kami melihat sekarang ini yang namanya seni budaya tradisional sudah hampir punah dan tidak lagi diminati oleh anak-anak muda zaman sekarang. Kami khawatir sekali,” tandas pemilik sanggar ini.

Sebab itu, untuk menarik minat anak-anak muda, apa yang dilatih oleh sanggar yang memiliki 20 orang anggota ini, tidak melulu tarian traditional. Tetapi juga tarian kreasi yang merupakan perpaduan antara tari tradisional dan modern.

Upaya yang dilakukan oleh sanggar ini diakui Katharina tidak mudah. Selain keterbatasan dana, tetapi juga perlu waktu panjang untuk membina para anggotanya, untuk bisa menari dengan baik dan benar. Meski demikian dirinya tidak putus asa, dan tetap berkomitmen untuk melestarikan budaya Tana Humba.

Kini Sanggar Ngguanggatu Paraingu Kananggar mulai banyak dikenal, bahkan telah tiga kali mewakili Sumba Timur ikut dalam lomba seni budaya tingkat provinsi dan masuk lima besar. Tidak hanya pemerintah daerah, perorangan pun kerap meminta sanggar ini untuk mengisi acara. Karharina merasa bersyukur sanggar yang dikelolanya dapat berpartisipasi di kegiatan Sidang Raya XVII PGI.

 

Pewarta: Tim Media PGI