Pertemuan dengan Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (19/7/2014), dimanfaatkan oleh Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo untuk bercerita soal tipe kepemimpinan yang ideal bagi masyarakat.
Uskup Agung Suharyo, yang juga ketua presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengatakan, tipe kepemimpinan yang ideal itu merupakan bagian dari isi surat gembala uskup kepada seluruh umat Katolik di Indonesia. Surat gembala oleh uskup itu dikeluarkan pada Kamis (17/7/2014).
“Kami kan memiliki ajaran sosial gereja. Salah satunya bagaimana pemimpin yang umat atau masyarakat harapkan,” ujar prelatus itu usai pertemuan tertutup di kantor KWI di Jalan Cut Mutia Menteng, Jakarta Pusat.
Apa saja kriteria pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat? Mgr Suharyo mengatakan, ada empat kriteria pemimpin yang baik menurut ajaran Katolik. Pertama, menghargai kehidupan. Kedua, memperjuangkan kebaikan bersama.
“Ini dalam bahasa Pancasila-nya perjuangkan kesejahteraan sosial,” lanjut Uskup Agung Suharyo.
Ketiga, bisa menggerakan kesetiakawanan dan solidaritas. Keempat, memberikan perhatian yang lebih bagi masyarakat yang kurang beruntung.
“Saya cerita itu semua ke beliau,” ujar dia.
Dia mengatakan, maksud dia bercerita soal pemimpin yang baik kepada capres nomor urut dua itu hanya untuk referensi saja. Siapapun yang menjadi presiden, lanjut dia, harus memiliki kriteria demikian.
“Itu sangat umum kok. Bukan hanya untuk di Katolik saja,” lanjut dia.
Jokowi datang ke KWI diterima oleh Uskup Agung Suharyo serta sejumlah pejabat KWI. Pertemuan tertutup itu berlangsung sekitar 30 menit. Usai dari KWI, Jokowi mendatangi kantor Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI).
Akhiri konflik, perjuangkan kesatuan
Uskup Agung Suharyo berpesan kepada masyarakat umum, khusunya umat Katolik, untuk selalu menjaga perdamaian dan kesatuan di dalam menghadapi penetapan suara pemilu presiden 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kan pandangan politik beda, memungkinkan konflik. Kalau sudah ada pengumuman resmi, yang kemarin konflik diakhiri dan melihat ke depan, perjuangkan kesatuan negara,” ujar Mgr Suharyo usai bertemu dengan Jokowi.
Pesan tersebut merupakan bagian dari surat gembala KWI kepada seluruh umat Katolik di Indonesia. Surat itu sendiri telah disebar pada Kamis (17/7/2014). (Kompas.com)
Foto: Kompas
Be the first to comment