TAMBOLAKA,PGI.OR.ID-Ada banyak hal yang berkaitan dengan persoalan perempuan yang dibahas dalam pertemuan ini dan diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh semua peserta. Demikian disampaikan oleh Pdt. Irene Takan Djanjie yang menjadi Ketua Dua Panitia Pelaksana kegiatan dan juga Ketua Majelis Jemaat GKS Jemaat Mata.
“Saya memang tidak bisa intens mengikuti semua kegiatan karena saya harus memperhatikan semua hal tapi saya berharap karena persoalan-persoalan yang dibicarakan adalah persoalan yang terjadi di sekitar kita dan acara ini dibiayai dengan dana yang besar, paling tidak selesai kegiatan ini, perempuan sebagai peserta harus menindaklanjut apa-apa yang sudah dihasilkani,”tambahnya.
Untuk tindaklanjuti menurut Irene lagi, Gereja tidak bisa bekerja sendiri. “Hasil-hasil yang sudah didapat tidak bisa dilakukan sendiri oleh gereja tapi dikerjakan bersama-sama. Sinergitas antara gereja, pemerintah, lembaga-lembaga pemerhati tentang perempuan harus bersama-sama untuk menindaklanjutinya,”ujarnya.
Soal kenyamanan dengan jalannya pertemuan raya ini, kata Pdt. Irene, pihaknya bersyukur bisa melaksanakan kegatan pertemuan. “Dari percakapan dengan peserta yang kami lakukan, kami mendapat kesan bahwa peserta merasa nyaman seperti di rumah sendiri. Kami mempersiapkan untuk kegiatan ini sudah sejak tahun lalu. Dengan 16 klasis dan 70 jemaat di sinode GKS ini, kami sungguh-sungguh mempersiapkan pertemuan ini. Untuk itu kami bersukacita dan bersyukur pada Tuhan sehingga ini semua dapat berjalan,” ujarnya dan mengapresiasi semua jemaat dan klasis-klasis GKS untuk terlibat bersama.
Lebih jauh, Pdt. Irene menyampaikan harapan pada jemaat GKS sendiri, khususnya soal ekonomi. “Kami harus menindaklanjuti persoalan tenaga kerja migran karena wilayah NTT cukup banyak dengan hal ini. Kami ingin mengelola lahan yang ada bisa dimaksimalkan sehingga perempuan di wilayah ini tidak perlu bekerja ke luar negeri jika lahan yang ada di sini bisa diusahakan,”ujarnya.
PRPrG kali ini dihadiri oleh 310 orang perempuan dari 55 sinode anggota PGI, 10 gereja utusan PGIW dan SAG, dan juga 16 mitra PGI. Pembukaan pertemuan yang dibuka oleh Gubernur NTT diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Politk ini didukung semua unsur pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Pewarta: tim media PGI