WAIKABUBAK,PGI.OR.ID-Diskusi di hari pertama Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) mengetengahkan soal Beragama dan Berbangsa, Sabtu (2/11). Alissa Wahid dalam paparannya menyebutkan bahwa agama dan organisasi agama harus membuat jarak dalam politik praktis. Karena jika agama dalam politik praktis, umat akan sulit membatasi diri. Alissa menambahkan, ada banyak persoalan yang terjadi di masyarakat karena agama dan politik agama disatukan.
Lebih jauh dalam sesi tanya jawabkan, Alissa mengetengahkan yang dibutuhkan adalah negara hukum. Tantangan yang ada, penegak hukum Indonesia masih menggunakan hirearki nilai, yaitu hanya menjaga ketertiban dan harmoni sosial. “Dalam terminologi hal ini memang tidak salah. Sayangnya yang sering terlewatkan adalah ketentraman, ketertiban dan harmonis sosial yang sustainable harus berlandaskan jaminan hak konsitusional. Namun penegak hukum biasanya mengutamakan kelompok mayoritas,”katanya.
Ketika dimintai pendapatnya soal bagaimana membangun nilai inklusif di masyarakat, Alissah menjawab, dirinya sedang membantu Menteri Agama untuk memperkuat nilai agama berbasis keluarga, yaitu nilai-nilai keagamaan berlandaskan nilai moderat. “Kita coba menumbuhkan itu caranya di sekolah sejak awal inklusif, yaitu dilatih menghormati, menghargai dan menyediakan kebutuhan mereka,”katanya.
Sementara itu Pdt. DR. Andreas A. Yewangoe menyampaikan pesan dalam kehidupan beragama pemuda jangan membuat batasan antara Kristen dan non Kristen. “Jangan kita keluar dari dikotomi, karena dikotomi sebenarnya adalah dia yang Pancasila dan non Pancasila,”katanya. Yewangoe menambahkan, bahwa menurut catatan survei mengenai radikalisme di SMA bahwa 73 persen adalah tidak toleran. “Lalu hasil survei menyebut bahwa gurunya juga sama di atas 50 persen, sangat miris jika terus dibiarkan akan terus berkembang,”tambahnya.
Untuk mengatasi persoalan radikalisme Yewangoe menekankan, setiap warga negara Indonesia harus mengangkat kembali nilai Pancasila yang bukan hanya dihafalkan namun dialami dengan perilaku.
Pewarta: tim media PGI