JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) DKI Jakarta melaksanakan Konven Pendeta di Gereja POUK Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (27/5). Kegiatan yang juga dalam rangka HUT PGI ke 69 ini, mengusung tema Membangun Visi Bersama Gereja-Gereja Menghadapi Tuntutan dan Tantangan Jaman.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, salah satu nara sumber, mengungkapkan, untuk menjadi berkat dan melanjutkan karya Kristus yaitu memberitakan Injil pembebasan secara konsisten dan efektif, maka gereja perlu menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya. Gereja harus selalu siuman, tidak gamang atau acuh terhadap keadaan di sekitarnya, tapi juga tidak terlena dan terbawa arus, ikut-ikutan dengan roh dunia ini.
Dengan kata lain, lanjutnya, gereja harus selalu peka melihat dan mengamati tanda-tanda jaman, sebagaimana tema KGM pertama tahun 1962, Melihat Tanda-tanda Jaman. “Sudah sejak lama PGI menyadari pentingnya untuk terus menerus terlibat dalam dialog inetraktif antara Firman Allah dan situasi di mana gereja hadir, agar gereja sungguh-sungguh dapat menjadi garam dan terang di tengah dunia bagi kemuliaan namaNya,” jelas Ketua Umum PGI.
Selain itu, Gereja terpanggil untuk menyuarakan suara profetik yang menekankan pemberlakuan kasih, kebenaran dan keadilan Allah. Secara implisit ini berarti gereja terpanggil untuk membelokkan arah perkembangan dalam dirinya maupun di sekitarnya yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Konven pendeta yang merupakan agenda rutin dari PGIW DKI Jakarta dilaksanakan duakali dalam satu tahun, dan kegiatan sebelumnya diadakan di Gereja Toraja, Kelapa Gading, Jakarta Pusat. Selain Ketua Umum PGI, konven juga menghadirkan nara sumber Tenaga Ahli Utama Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan dan Pembimas Kristen Kemenag Prov. DKI Jakarta Lisa Mulyati, Msi.
Pewarta: Markus Saragih
COPYRIGHT@PGI.OR.ID
Be the first to comment