Evaluasi Hasil dan Rekomendasi Kawal Pilpres 2019

Saat penyampaikan Evaluasi Hasil dan Rekomendasi Kawal Pilpres 2019

JAKARTA,PGI.OR.ID-Lembaga dan komunitas yang tergabung dalam Koalisi Kawal Pilpres mengeluarkan siaran pers terkait Evaluasi Hasil dan Rekomendasi Kawal Pilpres 2019, Kamis (16/5).

Dalam siaran persnya disebutkan, catatan hasil evaluasi Kawal Pilpres 2019 yaitu, pertama, partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan dan pemantau proses pemilu sangat diperlukan untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). Kedua, kehadiran sebuah sistem pengawasan dan pemantauan, seperti Kawal Pilpres 2019, cukup membantu masyarakat untuk mengawal hasil pemilu, khususnya sebagai data pembanding situng KPU.

Ketiga, prinsip terbuka, netral, dan integritas sangat penting dalam mengembangkan sistem pengawasan dan pemantauan hasil pemilu seperti Kawal Pilpres 2019. Keempat, masyarakat perlu diedukasi/sosialisasi tentang pentingnya dokumentasi Formulir C1 Plano dalam proses pengawasan, sehingga dalam pengambilan foto Formulir C1 Plano, perlu dibuatkan standarnya. Banyak ditemukan foto Formulir C1 Plano dan Salinan yang tidak utuh, seperti tidak ada tanda tangan Petugas KPPS, pengambilan angle foto yang tidak utuh (terpotong), foto yang tidak jelas (kabur/ buram), data TPS yang tidak jelas atau tidak lengkap atau tidak sesuai dengan data angka.

Gerakan Ayo Nyoblos Ayo Pantau merekomendasikan, pertama, kepada penyelenggara pemilu (KPU) dan pengawas pemilu (Bawaslu) untuk melibatkan Petugas KPPS serta Pengawas TPS dalam mendokumentasikan Formulir C1 Plano hasil penghitungan suara di hari pemilihan. Kedua, menggunakan Sistem Penghitungan Elektronik (Situng-el) untuk efisiensi waktu dan tenaga.

Untuk diketahui, Gerakan Ayo Nyoblos bertujuan membantu masyarakat untuk mempersiapkan diri menyambut Pemilu 2019, sehingga siap menggunakan hak pilihnya serta menjadi pemilih yang cerdas, cermat, menggunakan hati nurani. Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi: pengecekan DPT (Daftar Pemilih Tetap) secara daring, pemilu di luar negeri, pengurusan Form A5 Pindah TPS, pengecekan Dapil (Daerah Pilihan) dan Caleg (Calon Legislatif), cara nyoblos yang sah pada surat suara, cara melapor indikasi tindakan kecurangan, hingga cara memantau pelaksanaan pemilihan pada 17 April 2019.

Gerakan ini dilanjutkan dengan Gerakan Ayo Pantau yang mengajak dan memfasilitasi warga untuk berpartisipasi aktif dalam pemantauan Pemilu 2019. Kawal Pilpres Khusus pemantauan hasil penghitungan Surat Suara Capres-cawapres, Gerakan Ayo Pantau menghadirkan Program Kawal Pilpres, yang bertujuan mengawal hasil penghitungan suara khusus Pilpres di TPS pada tanggal 17 April 2019. Tiga prinsip program Kawal Pilpres, adalah: Netral, Berintegritas, Terbuka. Sesuai dengan Prinsip Berintegritas, ada proses yang dilakukan untuk memastikan integritas data yang dilakukan di Kawal Pilpres, yakni: 1. Mendapatkan foto Formulir C1 Plano (atau Salinan) dan angka hasil penghitungan pilpres di TPS. 2. Memverifikasi setiap laporan foto dan angka pada Formulir C1 Plano/Salinan oleh Relawan Moderator.

Guna mendukung kinerja Relawan Pelapor dan Moderator, disiapkan aplikasi mikro Kawal Pilpres di dalam aplikasi PeSankita Indonesia versi Android yang merupakan platform aplikasi dengan sistem keamanan tingkat tinggi. Aplikasi PeSankita adalah produk Indonesia yang dapat diunduh secara gratis di Playstore untuk Android dan Appstore untuk iOS. Berbagai program dilakukan untuk menyosialisasikan Kawal Pilpres, seperti: pembuatan situs dan akun media sosial Kawal Pilpres 2019, Stan Kawal Pilpres 2019 di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), perekrutan Relawan (Pelapor dan Moderator) di 34 provinsi, serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak yang berkomitmen mendukung Pilpres yang Luber-Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil).

Sejumlah lembaga yang mendukung gerakan ini yaitu Beneran Indonesia, Forum Keamanan Siber dan Informasi (Formasi), Forum Nasional Perempuan Bhinneka Tunggal Ika, Gema Mathla’ul Anwar, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Gerakan Damai Nusantara, Gerakan Indonesia Kita (GITA), Gerakan Kebangsaan Indonesia (GKI), dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Selain itu, Gerakan Pemuda Ansor, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen di Indonesia (JKLPK), Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR), Jaringan Solidaritas NKRI, Komisi Kerasulan Awam KWI, Komite Pemilih Indonesia (Tepi), Komunitas Indonesia Hari Ini, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), National Character Building Indonesia (NCBI), PARA Syndicate, Pena HAM, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sahabat Ansor, TPS, dan A5 Crisis Center.

 

Pewarta: Markus Saragih

COPYRIGHT PGI 2019

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*