WAISAI,PGI.OR.ID – Sejumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia menjadi sorotan dalam Persidangan MPH-PGI yang berlangsung di kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, pada 17-18 Oktober 2018. Tantangan yang dihadapi PGI dalam respons bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Palu, Sulawesi Tengah, mendorong PGI berupaya mempersiapkan unit kerja khusus yang akan mengelola respons bencana secara cepat dan koordinatif dengan gereja-gereja serta mitra-mitra PGI.
Kebutuhan akan unit seperti ini juga menguat mengingat para peserta persidangan menyadari keberadaan Indonesia yang dikelilingi oleh cincin api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara dan Pasifik dari timur. Selain bencana di Lombok, Palu dan Donggala, Indonesia juga menghadapi sejumlah bencana yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir seperti gempa-tsunami di Aceh, erupsi Gunung Sinabung, Gunung Agung, gempa di sejumlah lokasi seperti Sumba, Lebak Banten, Jawa Timur dan Bali. Hal ini semua menunjukan bahwa penguatan jaringan dan kapasitan respons bencana menjadi kebutuhan PGI dan gereja-gereja.
Sampai saat ini, PGI banyak mendapat dukungan dari gereja-gereja dan berbagai mitra dari dalam dan luar negeri. Karena itu juga, sejumlah langkah terus disiapkan, baik untuk respons darurat terhadap situasi di Sulawesi Tengah dan Lombok maupun perencanaan jangka panjang untuk pemberdayaan masyarakat. Termasuk di dalamnya, pembentukan unit khusus yang akan mengelola gerak koordinatif dan penguatan kapasitas respons bencana PGI, gereja-gereja dan mitra. (Beril Huliselan)
Be the first to comment