TORAJA,PGI.OR.ID-Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) menggelar Konperensi Studi dan Kongres ke XIV di Jemaat Kasimpo, Klasis Makale Utars, sekitar 3 km dari Kota Makale, Kabupaten Tana Toraja, Senin (24/9). Kegiatan ini merupakan wadah untuk mengevaluasi program satu periode kepengurusan yaitu lima tahun, menyusun program lima tahun ke depan dan memilih kepengurusan tingkat pusat untuk melaksanakan program yang sudah ditetapkan.
Ketua Panitia adalah Pnt. Welem Sambolangi, SE yang sehari hari sebagai Ketua DPRD Tana Toraja dan kalau dalam kepengurusan gerejawi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PP.PKBGT).
Dalam pembukaan dihadiri ribuan peserta yang terdiri dari Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Nurdin Abdullah, Pangdam, Bupati Tana Toraja, Bupati Toraja Utar, Kepala OPD, pengurus Sinode Gereja Toraja, pengurus Pusat OIG, ratusan pendeta, undangan dan peserta Kongres yang berasal dari 17 Propinsi di seluruh Indonesia. Krgiatan ini akan berlangsung sampai tanggal 28 September 2018.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum BPS Gereja Toraja Pdt. Musa Salusu, M.Th dalam ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Soleman Allo Linggi, M.Si. Sedangkan laporan disampaikan oleh Ketua Umum Panitia Pnt. Welem Sambolangi, SE.
PPGT perlu memikirkan dan membuat program agar para anggotanya dapat menciptakan lapangan pekerjaan, tidak sekedar melamar pekerjaan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum BPS Gereja Toraja Pdt. Musa Salusu, M.Th dalam sambutannya.
Secara seremonial Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah meresmikan pembukaan Konperensi Studi dan Kongres XIV Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) di Jemaat Kasimpo, Klasis Makale Utars, sekitar 3 km dari Kota Makale, Kabupaten Tana Toraja, Senin (24/9). NA berharap, kiranya dalam kegiatan ini akan lahir negarawan-negarawan baru dari kongres ini. “Sebenarnya kita sebagai bangsa Indonesia ini tidak kurang pemimpin, yang kurang ini adalah negarawan, mudah-mudahan dengan kongres ini menghasilkan negarawan-negarawa baru,” kata Nurdin Abdullah.
Kuncinya, adalah menghargai pemimpin dan karya yang telah ditorehkan, walaupun dalam kenyataannya tidak ada pemimpin yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah.
Melalui kongres ini, Nuridn menekankan, di tahun politik ini dan menyambut pelaksanaan Pilpres dan Pileg, mengimbau masyarakat tidak terpengaruh hal-hal negatif. Dimana dapat membuat instabilitas di tengah masyarakat. Ia meminta dicegah secara bersama-sama.
Sebut Nurdin, Toraja sangat luar biasa, “Yang membesarkan hati saya, karena Toraja merupakan miniatur kerukunan umat beragama, karena itu, kita berharap seluruh Indonesia bisa bercermin ke Toraja,”. Pemuda memiliki kekuatan, semangat dan energi yang besar untuk membawa perubahan. Ini juga yang diyakini dan disampaikan oleh NA, pemuda dapat mempercapat akselarasi pembangunan di Sulsel. Demikian juga dengan keragaman agama dan keyakinan yang ada. “Mari dengan semangat pemuda untuk mempercepat akselarasi kita, kita tidak layak miskin, yang ada karena adanya egos sektoral, karena jalan-jalan sendiri,” paparnya.
Ia juga meminta tokoh-tokoh agama untuk bersama-sama memimpin umat dalam pelaksanaan pembangunan di masyarakat.
NA juga mengambil kesempatan dengan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Toraja, karena diberikan kepercayaan memimpin Sulsel sebagai gubernur. “Ini merupakan kesempatan terhormat bagi saya sebagai pemimpin baru Sulsel. Izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Toraja yang telah memberikan amanah sebagai gubernur Sulawesi-Selatan,” sebutnya.
Sebagai pemegang amanah dan telah diberikan dukungan yang luar biasa dari masyarakat Tana Toraja dan Toraja Utara, tugasnya adalah menjaga Toraja dengan baik. “Tugas saya adalah bagaimana mengembalikan kebesaran nama Toraja di mata dunia, saya siap menjadi supporting kedua bupati yang ada di Toraja ini, inshaallah tahun 2019 kita wujudkan,” ujarnya. Ia menyebutkan salah satu fokusnya adalah perbaikan infrastruktur jalan. “Supaya akses ke kawasan wisata kita semakin baik, kita hadirkan pusat kuliner, kota yang bebas debu dan akses pejalan kaki yang baik,” paparnya.
Pembangunan akan dilakukan secara bertahap, baik dengan menggunakan APBD ataupun APBN. Ia berharap dalam dua tahun ke depan akan banyak perubahan di Toraja. “Ini adalah perintah Kepala Negara, perintah Presiden Jokowi dan perintah Wapres Pak JK, itu perintah ke saya, mengembalikan marwah Toraja,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, dalam beberapa hari ke depan akan aktif di daerah Toraja, wilayah Luwu Raya maupun Kepulauan Selayar dalam rangka melakukan percepatan pembangunan di Sulsel. (Aleksander Mangoting)
Be the first to comment