AMSTERDAM,PGI.OR.ID – Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (WCC) merayakan ulang tahun ke-70 di Nieuwe Kerk, sebuah gereja di Amsterdam yang sudah ada sejak abad ke-15 dan menjadi tempat berdirinya WCC.
Sekjen WCC, Pdt. Olav Fykse Tveit, dan Ketua Komite Sentral WCC, Dr. Agnes Abuom, bersama berbagai utusan ambil bagian dalam ibadah oikoumene yang diadakan pada hari kamis, 23 Agustus.
Pada kesempatan tersebut, ratusan anak-anak muda dan pemimpin agama berkumpul dalam semangat “Walk of Peace” merayakan gerakan oikoumene dan menantang satu sama lain untuk melangkah lebih jauh lagi.
Doa dan refleksi berlangsung di sejumlah rumah dan gedung – termasuk sinagoga, Komunitas Sant ‘Egidio, Gereja Armenia dan banyak lainnya – yang menghadirkan berbagai kisah mengenai berkat, luka dan transformasi.
Dr. Agnes bergabung dengan sejumlah pembicara dari berbagai lembaga – seperti Dewan Gereja di Amsterdam, Universitas Vrije, organisasi PAX – dan mendesak para peserta membuat hari esok lebih baik dari pada hari kemarin.
Masa Depan yang Damai Setelah Perang Dunia
Dr. Agnes menjelaskan bahwa WCC terbentuk karena para pendahulu percaya pada masa depan yang damai dan sejahtera sekalipun pengalaman Perang Dunia I dan II serta kehancuran berdampak pada manusia dan alam.
Sayangnya, menurut Dr. Agnes, kearifan dari anak-anak muda belum mendapat perhatian. Karena itu, beliau meminta maaf atas birokratisasi dan tokenisasi terhadap generasi muda yang terjadi dalam gerakan oikoumene. Ini dilandasi kesadaran bahwa generasi muda bukanlah penonton gerakan oikoumene, melainkan fondasi dari gerakan tersebut. Keterlibatan mereka sangat vital demi masa depan gerakan oikoumene itu sendiri. Hal ini juga yang mendorong Dr. Agnes untuk mendorong proses transformasi dan formasi para pemimpin yang akan meneruskan visi oikoumene.
Uskup Heinrich Bedford-Strohm, Ketua Dewan Gereja Injili di Jerman – lembaga yang menjadi payung bagi Gereja Reformed, Lutheran dan United Protestant – juga hadir dan menyampaikan kegembiraannya berada bersama umat Kristen dari berbagai tempat serta bersyukur atas anugerah di mana selama 70 tahun WCC telah berarti bagai gereja dan dunia.
Anak-anak muda dari berbagai benua membantu pelaksanaan acara ini. Musik dimainkan oleh The Passion Choir dari Bijlmer yang dipimpin oleh Kirsten Michel; Henk Verhoef, organis De Nieuwe Kerk; Marian Jaspers Fayer (flute); dan Gertru Pasveer (harpa).
Selain seremoni, peringatan 70 tahun WCC juga diisi dengan simposium yang mengangkat tema “Hospitality on a pilgrim’s way to peace and justice”; berlangsung pada 23 Agustus di Universitas Vrije, Amsterdam. Acara ini diselenggarakan oleh the Protestant Theological University dan diisi oleh pembicara seperti Mpho Tutu, Direktur Eksekutif Yayasan Desmond & Leah Tutu, dan Kathleen Ferrier, mantan anggota parlemen Belanda.
WCC menyatukan gereja, denominasi dan persekutuan gereja di lebih dari 110 negara dan teritori di seluruh dunia, mewakili lebih dari 500 juta orang Kristen, termasuk sebagian besar gereja Ortodoks dunia, sejumlah gereja Anglikan, Baptis, Lutheran, Methodis dan Reformed, termasuk juga gereja-gereja United dan Independen. (www.ecumenicalnews.com)
Be the first to comment