Seruan Doa Bersama untuk Lombok Bangkit

JAKARTA,PGI.OR.ID-Gempa bumi yang bertubi-tubi terjadi dalam tiga minggu ini di Lombok, telah menyebabkan lebih dari 460 orang meninggal, serta kerusakan yang masif. Ketika hari ini terjadi lagi gempa yang berulang dan sulit terprediksi kapan lagi akan terjadi, maka ini adalah saat yang tepat untuk kita memperkuat semangat dan kemampuan para penyintas dan pelaku kemanusiaan di lokasi terdampak.

Menyikapi situasi tersebut, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kemanusiaan seDunia yang jatuh pada 19 Agustus, melalui siaran persnya, Humanitarian Forum Indonesia (HFI) menyerukan agar seluruh elemen masyarakat untuk melakukan “Doa Bersama untuk Lombok Bangkit”.

Menurut HFI, kita menyadari bahwa kekuatan mental dan spiritual adalah sebuah pondasi yang sangat penting. Sebab itu, seluruh elemen masyarakat diajak untuk pertama, melakukan doa oleh semua umat beragama menurut agamanya masing-masing secara bersamaan di setiap komunitas di seluruh Nusantara untuk kebaikan dan keselamatan bagi semua saudara sebangsa di Lombok. Kedua, merekatkan solidaritas melalui aksi nyata bagi saudara-saudara kita di Lombok sesuai dengan kapasitas dan sumber daya yang dimiliki, guna meningkatkan semangat untuk bangkit.

Ketiga, melakukan kerjasama dan koordinasi bantuan serta tunduk serta agar sesuai dengan kepentingan terbaik masyarakat Lombok. Keempat, menyatukan hati untuk tidak menghambat upaya kemanusiaan yang sedang dilakukan dengan tidak menyebarkan informasi yang menyesatkan. Kelima, tidak memperparah penderitaan masyarakat di Lombok dengan saling menyalahkan, menghakimi bahwa bencana ini adalah azab, dan sebagainya. Keenam, tidak menjadikan bencana di Lombok sebagai sarana politik kepentingan dengan memperkeruh suasana untuk mencari popularitas politik yang tidak pada tempatnya. Mari kita satukan jiwa dan nurani mendoakan dan mendampingi bagi mereka yang menderita.

HFI merupakan gabungan dari sejumlah lembaga yang peduli terhadap kemanusiaan, seperti Muhammadiyah Disaster Management Centre, Dompet Dhuafa, KARINA – KWI, Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia, Wahana Visi Indonesia, YAKKUM Emergency Unit, Perkumpulan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat, PKPU Human Initiative, Church World Service, Habitat for Humanity Indonesia, Unit Pengurangan Risiko Bencana Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Rebana Indonesia, Rumah Zakat, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama, dan BAZNAS Tanggap Bencana. (markus saragih)

 

 

 

 

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*