Pendidikan Bagi Kepemimpinan Perempuan Lintas Iman

Para peserta Pre-Workshop Australia Awards Leadership for Senior Multi-faith Women Leaders

JAKARTA,PGI.OR.ID – Sejumlah isu seperti kesehatan, pertumbuhan regional yang berkelanjutan, kepemimpinan bagi perempuan lintas iman, penguatan perempuan dan manajemen Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), energi terbarukan, peternakan dan perikanan yang ramah lingkungan menjadi perhatian dalam Pre-Workshop Australia Awards Leadership for Senior Multi-faith Women Leaders pada 14-16 Agustus 2018 di Hotel DoubleTree, Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari Australian Awards yang adalah program kerjasama antara pemerintah Australia dan Indonesia.

Australia Awards dikenal sebagai pemberi beasiswa jangka panjang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir diberikan juga beasiswa jangka pendek untuk studi singkat di Australia. Studi singkat ini diadakan setiap tahun dan terbuka untuk umum; diprioritaskan untuk pelamar perempuan, kelompok difabel dan pelamar khusus dari Aceh, NTB, NTT, Papua Barat, Papua, Maluku dan Maluku Utara.

Short Term Awards adalah fitur baru dari Australia Awards di Indonesia untuk melengkapi Studi Jangka Panjang yang sudah berjalan lebih dari 60 tahun. Studi Singkat di Australia akan membekali para peserta dengan ilmu pengetahuan, keahlian dan aksi untuk berkontribusi bagi organisasi, mengembangkan hubungan dengan sesama warga negara Indonesia dan antara warga negara Indonesia dan Australia. Setelah studi, para alumni diharapkan dapat terhubung satu sama lain di seluruh disiplin ilmu dan profesi, organisasi, lembaga dan wilayah geografis untuk berkolaborasi.

Australia Awards Leadership for Senior Multi-faith Women Leaders merupakan kursus kedua tentang kepemimpinan perempuan Indonesia, diikuti oleh 27 orang penerima beasiswa yang mendapat pengetahuan dan pengalaman mengenai kepemimpinan perempuan, orientasi studi di Australia dan juga interaksi antara para pemimpin perempuan lintas agama; awards yang pertama adalah kepemimpinan perempuan muslim dan dikelola oleh Universitas Deakin di Melbourne, Australia.

Dalam pembukaan Pre-Workshop Australia Awards tersebut, Yenny Wahid (Direktur Wahid Insitut) menekankan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam komunitasnya. Seorang ibu dapat memengaruhi keluarga dan lingkungannya. Yenny berharap agar para penerima beasiswa studi singkat di Australia dapat berperan dan berkontribusi dalam masyarakat Indonesia yang sangat beragam setelah kembali dari Australia.

Pembukaan Pre-Workshop Australia Awards tersebut juga dihadiri oleh Emma Gyles (Second Secretary Political Australian Embassy Jakarta) dan Daniel Hunt (Direktur Program Australia Awards Indonesia). Tamu undangan dari organisasi keagamaan dan perwakilan pemerintah yang hadir adalah Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag (Sekjen MUI), Dyah Puspitarini (Ketua Nasyiyatul Aisyiah, Muhammadiyah), Anggia Ermarini (Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama), Pdt. Henriette Lebang (Ketum PGI), Peter Lesmana (Sekjen MATAKIN), Noli Kurniasih (Komnas Perempua) dan Haris Burhan (Staf senior Kemenag). (Repelita Tambunan)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*