Jalan Tengah, Tema World Peace Forum Ke-7

Menteri LN didampingi Prof. Dr. M. Din Syamsuddin (Chairman of CDCC) dan Mr. Tan Sri Lee Kim Yew (Founder of Cheng-Ho Multi Culture Education Trust)

JAKARTA,PGI.OR.ID-Din Syamsuddin menekankan pentingnya jalan tengah dalam hubungan internasional, regional, lokal termasuk antar agama melihat banyaknya konflik dengan kekerasan yang terjadi di Asia, Afrika dalam bentuk perang saudara.

Jalan tengah ini dikenal dalam Islam dan sejalan juga dengan Bhineka Tunggal Ikal, bahkan dua ribu lima ratus tahun lalu diserukan oleh Kong Hu Chu. Dengan menekankan keadilan, keseimbangan, pemulihan dan kerjasama orang-orang dari berbagai latar yang berbeda baik secara agama maupun negara dapat mencegah bahaya yang mengancam.

Kegiatan yang dihadiri dari 43 negara yg berbeda ini dibuka oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan perdamaian yang dibutuhkan adalah perdamaian yang aktif yaitu untuk membebaskan orang-orang agar memiliki pikiran yang terbuka.

Untuk mencapai jalan tengah menurut Retno setidaknya dibutuhkan, pertama, Jalan tengah hanya berkembang pada masyarakat yang toleran, adil, terbuka dan baik. Para generasi muda menjadi sasaran utama untuk ini. Kebhinekaan ada secara alami tetapi toleransi harus dikerjakan. Kesatuan bukanlah keseragaman. Hak komunal dan pribadi sama-sama dijaga. Ideologi Pancasila adalah jalan tengah.

Kedua, harus mampu menjawab masalah sosial, ekonomi global. Ketiga, harus berkeadilan karena tanpa keadilan tidak ada perdamaian. Radikalisme harus dilawan bersama-sama melalui pendekatan tegas yakni tindakan hukum maupun secara lunak melalui pendidikan sejak dini dalam keluarga.

Kegiatan yang disponsori oleh Cheng Ho Multicultural Education Trust ini, membawa semangat Laksamana Cheng Ho, seorang Tionghoa Muslim yang mengambil jalan tengah dengan menghargai multikulturalisme dan memperkokoh peradaban secara damai. Dan inilah yang menjadi tema yaitu “The Middle Path for the World Civilizations.” Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 14-16 Agustus ini bertempat di Hotel Sultan dihadiri oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Henrietta T.H. Lebang yang juga menjadi seorang narasumner. (Samuel Hutagalung)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*