Jakarta Geser Jawa Barat Sebagai Provinsi Paling Intoleran

Yenny Wahid saat menyampaikan pengantar dalam Peluncuran Peluncuran Laporan Kemedekaan Beragama/Berkeyakinan (KBB) Dan Politisasi Agama 2017

JAKARTA,PGI.OR.ID-Jakarta berhasil menggeser Jawa Barat sebagai propinsi paling intoleran di 2017. Hal ini terlihat dari eskalasi intoleranisme yang terjadi menjelang Pilkada dan Pilpres dimana terdapat 28 kasus di Pulau Jawa, dan 24 kasus terjadi di Jakarta.

Data dari Wahid Foundation itu disampaikan oleh Yenny Wahid saat Peluncuran Laporan Kemedekaan Beragama/Berkeyakinan (KBB) Dan Politisasi Agama Tahun 2017, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/8). Selain mencatat kasus-kasus intoleransi, laporan tersebut juga memuat hal-hal positif yang membangun toleransi beragama.

“Kabar baiknya, dengan banyaknya kasus intoleransi maka kegiatan-kegiatan positif untuk memupuk toleransi, deradikalisasi makin digiatkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga non pemerintah, baik di Jakarta maupun Jawa Barat, Jakarta banyak melakukan tindakan-tindakan positif,” ujarnya.

Sebab itu, Wahid Foundation merekomendasikan agar pertama, mendorong Presiden dan pemerintah perluas jaringan kerja untuk toleransi dan selesaikan kasus-kasus intoleran lama yang belum selesai. Kedua, melakukan deteksi dini terhadap muncul dan meningkatnya intoleransi terutama menjelang pilpres tahun 2019. Ketiga, mendorong organisasi-organisasi keagamaan memperkuat semangat toleransi.

Lebih jauh Yenny menjelaskan, isu politisasi agama juga mulai dimasukkan ke dalam laporan tahun ini. Menurutnya, politisasi agama terjadi karena adanya penggunaan simbol agama yang tidak pada tempatnya di ruang publik. Dan, ada pihak yang memanfaatkan perasaan tidak senang pada kelompok lainnya di ruang publik. Hal ini berbahaya karena kebencian ditiup pada identitas agama, suku, politik yang status hukumnya dilindungi konstitusi. (Samuel Hutagalung)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*