Kunjungan Remaja Teladan GMIM Wilayah Manado Malalayang

Usai berdiskusi, tujuh orang Remaja Teladan GMIM Wilayah Manado malalayang (duduk) bersama para pendamping, foto bersama dengan Wasekum PGI

JAKARTA,PGI.OR.ID-Tujuh orang Remaja Teladan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Wilayah Manado Malalayang, mengunjungi kantor PGI di Grha Okoumene, Jakarta, Senin (2/7). Mereka diterima oleh Wakil Sekretaris Umum PGI Pdt. Krise Anki Gosal dan Pdt. Cherly Naray, Staf Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI.

Seperti disampaikan oleh Ketua Komisi Pelayanan Remaja GMIM Wilayah Manado Malalayang Pnt. Reidel Sani Mongisidi, kunjungan tersebut merupakan bagian dari studi pelayanan dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan terkait peran dan pelayanan PGI di tengah-tengah gereja dan bangsa.

Diskusi yang berlangsung di Lt 2 Grha Oikoumene

“Kunjungan ini juga dalam rangka mempersiapkan dan membekali Remaja Teladan GMIM Wilayah Manado Malalayang agar dapat mengikuti Pemilihan Remaja Teladan Sinode GMIM dengan baik,” ujar Pnt. Reidel yang juga didampingi oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) GMIM Manado Malalayang Pdt Nouvly Pua, MTh, sebagai pimpinan rombongan.

Pada kesempatan itu, Wasekum PGI menyampaikan bahwa Grha Oikoumene adalah rumah bersama sehingga MPH-PGI menyambut baik kedatangan Remaja Teladan GMIM Wilayah Manado Malalayang, yang merupakan generasi penerus bagi gereja dan bangsa ini.

Lebih jauh Pdt. Krise menjelaskan 4 isu utama PGI saat ini yaitu menanggulangi kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan hidup. “Untuk mewujudkan hal ini PGI tidak berjalan sendiri, melainkan bersama-sama dengan lintas iman,” tandasnya. Dia juga mengungkapkan perjuangan PGI saat ini dalam rangka memerangi berita hoaks di media sosial dan gempuran pengaruh gadget saat ini, agar masyarakat, termasuk remaja, menjadi cerdas dalam bermedsos.

Sementara itu, menjawab pertanyaan terkait peristiwa bom di Surabaya, Pdt. Krise menjelaskan bahwa PGI langsung merespon peristiwa tersebut dengan melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi yang menjadi sasaran bom, dan menemui para keluarga korban. Menurutnya, peristiwa yang dialangi oleh satu keluarga ini, menjadi peringatan bagi masyarakat Indonesia tentang bahaya radikalisme.

Wasekum PGI menyerahkan cindramata kepada Pdt Nouvly Pua, MTh diakhir diskusi

“Ini seharusnya mengingatkan kita, dan bahwa keluarga adalah pertahanan terkecil dalam rangka menangkal radikalisme. Kita bersyukur di GMIM punya basis-basis penguatan keluarga lewat program-programnya,” ujarnya, sambil mengingatkan pentingnya generasi muda membangun relasi dengan remaja lintas iman, termasuk remaja masjid, sehingga menjadi agen-agen perdamaian yang dapat menangkal radikalisme.

Sebelumnya rombongan Remaja Teladan GMIM Wilayah Manado Malalayang telah melakukan kunjungan ke PBNU, dan berdiskusi dengan Ikatan Pelajar NU (IPNU) mengenai generasi muda sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai toleransi untuk menjaga keutuhan NKRI. (markus saragih)

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*