PGI Menerima Kunjungan Rektor Universitas Kristen Indonesia dan Jajarannya

Penyerahan cendera mata dari Ketum PGI ke Rektor UKI

JAKARTA, PGI.OR.ID-Pentingnya koordinasi antara Universitas Kristen Indonesia (UKI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan gereja-gereja dalam rangka memajukan pendidikan Kristen menjadi poin penting dalam kunjungan Rektor UKI dan jajarannya ke Grha Oikoumene, Jakarta, Senin (4/6).  UKI dan PGI merupakan dua institusi yang tidak bisa dipisahkan bagi Dr. Dhaniswara K. Harjono yang saat ini menjabat sebagai Rektor UKI. Hal ini mengingat PGI pada tahun 1950-an, saat itu masih bernama DGI, berperan dalam melahirkan UKI sebagai bentuk partisipasi Kristen di bidang pendidikan.

Saat ini UKI sedang berupaya melakukan berbagai perbaikan untuk menjadi universitas yang unggul. Pembenahan infrastruktur, baik akademik maupun non-akademik, pun dilakukan dalam rangka mendorong perbaikan kualitas dan prestasi UKI. Hal ini tentunya tidak mudah mengingat UKI harus berjuang dengan kemampuannya sendiri. Ini berbeda dengan dengan universitas negeri yang mendapat dukungan dana dari pemerintah maupun sejumlah universitas swasta yang didukung dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan.

Dalam konteks pembenahan tersebut, UKI akan memanfaatkan pontensi yang dimilikinya saat ini, termasuk dukungan dari mitra dan gereja-gereja. Bahkan, saat ini UKI tengah melakukan pembenahan di bidang kemahasiswaan dan Program Studi (Prodi) untuk meningkatkan statusnya menjadi world class university. Kerjasama dengan beberapa universitas di luar negeri pun dilakukan dengan tujuan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas akademis.

Selain berusaha meningkatkan kualitas akademisnya, UKI juga memberi perhatian pada daerah-daerah seperti Kalimantan, Mentawai dan Indonesia Timur. Banyak mahasiswa yang berasal dari daerah ini membutuhkan dukungan dana, asrama dan pendampingan mengingat mereka harus beradaptasi dengan situasi yang baru di Jakarta. UKI berharap para mahasiswa ini kelak akan kembali untuk membangun daerahnya.

Pada kesempatan ini, Pdt. Henriette T. Lebang, Ketum PGI, berharap UKI dapat menerjemahkan nilai-nilai Kristen dan kebangsaan kepada mahasiswa agar mereka tidak terjebak dalam kepentingan kelompok. Sebaliknya, mereka dapat bergerak dalam bingkai yang lebih luas, yakni kepentingan bangsa. Hal ini penting mengingat banyak anak-anak muda yang saat ini terpapar intoleransi dan akhirnya menjadi radikal.

Sementara Sekum PGI, Pdt. Gomar Gultom, menyapaikan harapannya agar UKI bisa intens membangun hubungan dengan gereja-gereja dan mengambil peran aktif untuk menggerakan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Kristen di Indonesia (BKPTKI) yang belakangan ini terasa kurang aktif.

Setiap tahun, menurut Sekum PGI, UKI selalu diundang untuk menghadiri Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) PGI agar dapat memperkuat relasinya dengan gereja-gereja dan turut berperan untuk menopang peran gereja di tengah masyarakat. Apalagi, gereja-gereja saat ini tengah bergumul dengan kondisi lembaga pendidikan dan kesehatan yang dirasakan mengalami kemunduran. Kerjasama antara UKI dan gereja-gereja diharapkan dapat merespons pergumulan ini.  (Beril Huliselan)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*