PGI – Jakarta. Mantan Ketua Umum PGI periode 1960-1964, 1980-1984, dan salah satu pendiri Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) pada 1954, Pdt. Prof. Dr. Peter Dominggus Latuihamallo telah meninggal di RS PGI Cikini – Jakarta (9/5/2014). Dari Rumah Duka RS PGI Cikini, jenazah disemayamkan di Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Jakarta. Sekitar pukul 14.00 (9/5/2014) dilakukan Kebaktian Kedukaan dan Penghormatan untuk Almarhum Pdt. Prof. Dr. P.D. Latuihamallo. Kebaktian dipimpin Pdt. Anwar Tjen, Ph.D (pakar Biblika dari LAI). Pada malam harinya dilangsungkan Kebaktian yang sama dan dipimpin Pdt. Dr. Ishak P. Lambe.
Pdt. Anwar Tjen mengungkapkan bahwa kita bersyukur untuk kehadiran Pak Latui di mana Pak Latui semasa hidupnya mengabdikan dirinya bagi pelayanan gereja, gerakan oikoumene, dan pendidikan teologi. Kiprah Pak Latui bagi LAI dijalaninya selama 59 tahun. Ia adalah salah satu dari 8 orang pendiri LAI, pengurus LAI, dan dewan pembina LAI. “Saya masih ingat setahun yang lalu, Pak Latui menyebutkan Hora Est, waktunya sudah selesai. Hora Est ini bukan sekadar berakhirnya masa pengabdian beliau untuk LAI, tetapi rupanya hari ini sekaligus berakhirnya tugas pelayanannya yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Tuhan sudah memanggilnya,” demikian penuturan Pdt. Tjen.
Majelis Pekerja Harian PGI yang diwakilkan Sekretaris Umumnya, Pdt. Gomar Gultom, menyampaikan sambutannya. Dengan meminjam pandangan J. Leimena dan T.B. Simatupang, Pdt. Gultom mengatakan bahwa seseorang dikatakan berhasil dalam kehidupan bila ia dapat melakukan tiga hal, yaitu: (1) memperjelas visinya, (2) menjalankan visi tersebut dengan baik dan benar, dan (3) mempersiapkan kader untuk melanjutkan visi tersebut.
Menurut Sekum PGI ini, Pak Latui berhasil melakukan ketiga hal tersebut. Pertama, ia mampu memperjelas visi LAI. Visi LAI adalah Firman Allah hadir bagi semua orang dalam bahasa yang dapat berterima agar mereka dapat bertemu dan berinteraksi dengan Allah dan mengalami hidup baru (http://www.alkitab.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=47). Kedua, ia jalankan visi tersebut dengan terus-menerus berkiprah dan berkarya di LAI selama 59 tahun. Bukan itu saja, Pak Latui mampu juga menyertakan visi tersebut dalam arak-arakan gerakan oikoumene. Ini sebuah prestasi luar biasa yang pernah dicapai seseorang. Ketiga, Pak Latui memiliki andil yang sangat besar dalam mempersiapkan dan melahirkan kader-kader pemimpin gereja dan masyarakat dalam kiprahnya di bidang pendidikan teologi melalui Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.
Mewakili Pengurus LAI, A. Moenir Rony, S.E. (Bendahara Umum), memberi sambutan bahwa Keluarga Besar LAI menyatakan syukur karena Pak Latui sudah disambut Allah Bapa. Semoga keluarga Latuihamallo, anak-anak dan cucu-cucunya, dikuatkan dan diberi penghiburan agar tidak larut dalam kesedihan setelah ditinggal bapak dan opa yang sangat dikasihi. Rony mengakui bahwa Pak Latui tidak pernah diam bekerja dan melayani LAI, meskipun ia adalah seorang yang sangat pendiam (tidak banyak bicara, tetapi banyak bekerja).
Mewakili keluarga, anak tertua Pak Latui mengucapkan terimakasih banyak kepada LAI, PGI, dan juga STT Jakarta, yang sudah menganggap bapak sebagai guru dan sahabat. “Ada teladan yang terus kami ingat dari bapak, yaitu: setia kepada Tuhan, setia kepada keluarga, dan setia pada pekerjaan yang dipercayakan Tuhan,” demikian ungkap anak Pak Latui.
Rangkaian pemberangkatan Alm. Pdt. Prof. Dr. P.D. Latuihamallo:
Jumat (9/5):
- 13.00 jenazah disemayamkan di Gedung LAI, Salemba Raya 12.
- 14.00 Kebaktian Kedukaan dan Penghormatan di LAI (d.p.o: Pdt. Anwar Tjen, Ph.D).
- 20.00 Kebaktian Kedukaan dan Penghormatan di LAI (d.p.o: Pdt. Dr. Ishak P. Lambe – Ketum LAI).
Sabtu (10/5):
- 14.00 diberangkatkan untuk disemayamkan di Aula STT Jakarta.
- 19.00 ibadah penghiburan bersama STT Jakarta dan MPH-PGI.
Minggu (11/5):
- 13.00 Ibadah pemberangkatan dari STT Jakarta.
- 14.00 Ibadah pelepasan di GPIB Paulus dipimpin oleh Pdt Dr Andreas Yewangoe dan selanjutnya menuju pemakaman Tanah Kusir.
(Editor: Boy Tonggor Siahaan)
(Foto: Daniel Herry Iswanto)
Be the first to comment